Cara Kerja Kursi Pelontar yang Buat Selamat Pilot Pesawat TNI AU Jatuh di Kampar Riau
Cara kerja kursi pelontar yang digunakan Lettu Aprianto Ismail, pilot pesawat TNI AU jatuh di Kampar Riau pada Senin (15/6/2020)untuk selamatkan diri
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: bunga pradipta p
Jika salah satu bagian dari peralatan penting tak bekerja, akibatnya bisa fatal.
Letak kursi lontar di dalam kokpit dan biasanya menempel pada rel vertikal dengan serangkaian roda gulir di tepi kursi.
Selama fase pelontaran, rel berfungsi mengarahkan kursi keluar dari pesawat pada sudut tertentu.
Cara kerja sistem kursi lontar dimulai dengan penerbang menarik handel pelontar.
Selanjutnya, dengan hampir seketika, canopy (kaca penutup) terlontar diikuti roket pendorong meledak dan kursi dilontarkan bergulir pada rel di punggung kursi.
Baca: Pesawat TNI AU BAe Hawk 209 Jatuh di Riau Berjenis Single Seater, Dimiliki TNI sejak 1997
Kursi lontar diaktifkan melalui metode yang berbeda.
Beberapa sistem memiliki pegangan tarik di sisi atau di tengah-tengah kursi.
Lainnya diaktifkan di atas kepala penerbang, yang bila ia menarik handel sekaligus menarik tirai untuk menutupi dan melindungi wajahnya.
Waktu lontaran tak lebih dari empat detik dari waktu handel pelontar ditarik.
Jumlah waktu yang tepat tergantung pada model kursi dan berat badan penerbang.
Pilot Selamat
Pesawat tempur milik TNI AU dikabarkan jatuh di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (15/6/2020) pagi.
Kejadian dilaporkan terjadi sekira pukul 08.13 WIB.
Sejumlah petugas telah tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi.