Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Lengkap Kematian Wanita Terapis Pijat Plus-plus di Tangan Mahasiswa, Pelaku Kabur Bertiga

Mayat seorang wanita terapis pijat plus-plus ditemukan di sebuah kamar di dalam kardus lemari es di sebuah rumah kontrakan.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Cerita Lengkap Kematian Wanita Terapis Pijat Plus-plus di Tangan Mahasiswa, Pelaku Kabur Bertiga
Firman Rachmanuddin/Surya/Luhur Pambudi
Mahasiswa di Surabaya jurusan Teknik Sipil pembunuh wanita terapis pijat panggilan mengaku marah setelah bayar Rp 900 ribu pakai uang SPP kuliah, cuma digituin saja. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Steni menangis histeris setelah tahu kekasihnya tewas dibunuh secara sadis.

Kekasihnya yang berprofesi sebagai terapis dihabisi oleh seorang mahasiswa dalam sebuah traksaksi pijat plus-plus di Jalan Lidah Kulon 2B, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya.

Diketahui, mayat seorang wanita terapis pijat plus-plus ditemukan di sebuah kamar di dalam kardus lemari es di sebuah rumah kontrakan.

Identitas korban pembunuhan adalah Oktavia Widiyawati, sedangkan pelakunya adalah Yusron Virlangga (20).

Update terbaru menyebutkan pacar Oktavia Widiyawati, Steni (30) menangis sejadi-jadinya setelah mendengar kabar tersebut.

Lalu, terungkap juga sosok asli Oktavia Widiyawati yang terbilang pendiam.

Berikut update fakta terbarunya:

Berita Rekomendasi

1. Pacar syok

Steni (30) menangis sejadi-jadinya setelah mendengar kabar jika pacarnya, Oktavia Widiyawati (32) dibunuh di sebuah rumah di Jalan Lidah Kulon, RT 03 RW 02 Lidah Kulon, Lakarsantri, Surabaya, Rabu (17/6/2020).

Ia terihat syok dan bersimpuh di paha, Suhartiningsih (53), ibu korban. Steni juga menangis sejadi-jadinya di rumah duka Jalan Ciliwung RT 003/RW 05, Darmo, Wonokromo, Surabaya.

Baca: Cerita Lengkap Pembunuhan Wanita Terapis Pijat Plus-plus yang Mayatnya Dimasukkan ke Kardus

Pemandangan yang mengiris hati itu disaksikan Hariati sahabat ibunda korban yang rumahnya bertetangga.

Saking teriris-iris hatinya. Hariati tak kuasa menahan sedih. Ia turut menitikkan air mata.

Dia paham, betapa tak kuasanya seorang ibu mendengar kabar anaknya tewas, apalagi dengan cara-cara yang tragis.

"Steni (30) nama pacarnya (korban). Ya nangis di sini mas, saya nggak kuat lihatnya," ujarnya saat ditemui awak media di kediaman ibunda korban, Rabu (17/6/2020).

Hariati mengungkapkan, pacar korban datang sekira pukul 11.30 WIB sengaja ditelepon oleh sahabatnya, yakni Suhartiningsih.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas