Tiga Lembaga Negara Ini Termasuk yang akan Dibubarkan Jokowi, Apa Saja?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, ada 18 lembaga yang akan dibubarkan dalam waktu dekat.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Menurut dia, di antaranya adalah Jokowi mempertimbangkan masalah fleksibitas dalam bekerja.
"Dalam konteks penyederhanaan birokrasi, presiden memikirkan bahwa struktur organisasi yang dibuat harus memiliki fleksibilitas yang tinggi," ungkap Moeldoko.
Baca: KSP Sebut Lembaga yang Mau Dibubarkan Berada di Bawah PP atau Perpres
Baca: Ini Bocoran Lembaga yang Bakal Dibubarkan Jokowi dan Nasib Pegawainya
Selain itu, kata dia, Jokowi juga menginginkan adanya adaptasi yang cepat dari seluruh lembaga negara terutama di masa krisis seperti sekarang ini.
Terlebih, menurut Moeldoko, Jokowi kerap menyampaikan bahwa ke depan yang akan menang adalah negara yang cepat.
Oleh karena itu, presiden menginginkan adanya kecepatan dalam bekerja dengan perampingan sejumlah lembaga.
"Karena presiden mengatakan kita bukan masuki sebuah era yang di mana dulu negara besar lawan negara kecil, negara lemah lawan negara berkembang. Sekarang adalah negara cepat itu yang menang."
"Dalam konteks itu maka karakter sebuah struktur harus adaptif, responsif, dan fleksibel tinggi maka speednya tinggi," tegasnya.
Sebelumnya Presiden Jokowi menegaskan, akan adanya perampingan atau penghapusan 18 lembaga dan komisi.
Hal itu disampaikan Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/7/2020).
Baca: Moeldoko Jelaskan Alasan Jokowi Berencana Bubarkan 18 Lembaga Negara
"Dalam waktu dekat ini ada 18," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, perampingan tersebut dilakukan untuk mengurangi beban anggaran.
"Semakin bisa kita kembalikan anggaran, biaya. Kalu pun bisa kembalikan ke menteri kementerian, ke Dirjen, Direktorat, Direktur, kenapa kita harus pakai badan-badan itu lagi, ke komisi-komisi itu lagi," ungkapnya.
Ia menyebut, dengan semakin rampingnya pemerintahan, harapannya akselerasi dalam bekerja semakin baik.
Alasannya, dalam persaingan global ke depan negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat, bukan lagi negara besar mengalahkan negara yang kecil.
Baca: Jokowi Akan Bubarkan 18 Lembaga Negara, Menpan RB: Sedang Kami Susun untuk Diajukan ke Sekneg
"Saya ingin kapal itu sesimpel mungkin sehingga bergeraknya menjadi cepat."
"Organisasi ke depan kira-kira seperti itu, bolak-balik saya sampaikan, negara cepat bisa mengalahkan negara yang lambat."
"Bukan negara gede (besar) mengalahkan negara yang kecil, enggak," jelas Jokowi.
(Tribunnews.com, Nanda Lusiana/Taufik Ismail)