Pacu Ekspor Hortikultura, Kementan Kembangkan Kawasan Bebas Residu Pestisida
Residu pestisida menimbulkan efek yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pestisida pada komoditas hortikultura dapat terserap tanaman, dan terbawa oleh hasil panen berupa residu yang dapat dikonsumsi oleh konsumen lewat makanan.
Residu pestisida menimbulkan efek yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Bambang Sugiharto, dalam keterangannya, Senin (20/7/2020) mengatakan bahwa solusi yang dapat diterapkan adalah pengembangan pertanian ramah lingkungan melalui aplikasi biopestisida.
"Salah satu prospek pengembangan produk hortikultura yang diekspor adalah adanya permintaan komoditas hortikultura dengan Batas Maksimum Residu Pestisida (BMR) yang rendah," ujar Bambang via keterangan tertulisnya, kemarin.
Baca: Cara Mengobati Anemia dengan Alami, Konsumsi Sayuran Hijau hingga Kurma
Bambang menjelaskan jika beberapa negara seperti Malaysia, Singapura dan Uni Eropa mempersyaratkan produk dengan persyaratan BMR yang rendah.
"Upaya selanjutnya juga bisa melalui pengembangan pertanian ramah lingkungan lewat aplikasi biopestisida," tambah Bambang.
Bambang memaparkan, Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura akan mulai mengembangkan kawasan hortikultura yang bebas residu pestisida kimia.
Untuk memulai hal tersebut, dilakukan kunjungan ke lokasi demplot Asosiasi Agro Bio Input Indonesia (ABI).
"Lokasi demplot terletak di Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, merupakan percontohan tanaman hortikultura tanpa pestisida kimia," jelas dia.
Gunawan Sutio, Ketua Asosiasi Bio Agroinput Indonesia mengatakan Bio pestisida yang digunakan merupakan produksi dalam negeri.
Komoditas yang dikembangkan pada demplot tersebut diantaranya bit merah, lobak, tomat, buncis, brokoli, wortel, kentang, dan lain-lain.
"Produk yang dihasilkan dengan penerapan bio pestisida tersebut beberapa sudah diekspor ke negara Vietnam, Kamboja dan Pakistan," ungkapnya.
Teknologi Blockchain
Selain itu, untuk membangun kepercayaan konsumen akan diinisiasi pengembangan Blockchain Technology. Blockchain merupakan suatu model ketelusuran, transparansi rantai pasokan, pemantauan kesesuaian, dan auditabilitas.