Menlu Retno Soroti Peran PBB dalam Upaya Mitigasi Pandemi
Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi menyoroti peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam upaya mitigasi pandemi covid-19.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi menyoroti peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam upaya mitigasi pandemi covid-19.
Menlu menegaskan pandemi tidak boleh membawa kemunduran pada kerjasama internasional.
Pandemi menurutnya harus dijadikan momen bagi dunia untuk bersatu.
Baca: Menlu Retno Pimpin Sidang DK PBB Bahas Diplomasi Perdamaian saat Pandemi Covid-19
“Pandemi harus menjadi momentum bagi dunia untuk memajukan solidaritas dan persatuan,” tegas Retno Marsudi dalam keterangannya, Jumat (14/8/2020).
Pada diskusi virtual dengan tema 'The Future We Want, The UN We Need: Refleksi Kritis 75 Tahun PBB dalam Menghadapi Tantangan Global', Menlu mendorong PBB untuk mendukung upaya masyarakat internasional dalam mengatasi pandemi serta dampak ekonomi dan sosial.
Termasuk soal akses kepada obat-obatan dan vaksin untuk semua bangsa.
“Di tengah pandemi Covid-19, tuntutan atas relevansi dan peran PBB akan semakin besar,” kata Menlu.
Upaya ini menurut Retno harus dilakukan dalam jangka pendek.
Baca: Menlu Jerman: Pemerintah Lebanon Harus Perangi Korupsi Setelah Ledakan Beirut
Sementara untuk jangka panjang, PBB harus memperbaiki global health governance termasuk upaya prevensi terhadap pandemi di masa depan.
“Kerja PBB harus berorientasi pada hasil konkrit, dan membawa manfaat nyata yang dapat dirasakan oleh masyarakat internasional” katanya.
Menlu Retno juga menggarisbawahi pandangan Indonesia bahwa pandemi tidak boleh mengurangi perhatian dunia kepada isu perdamaian.
Karenanya, bagi Presidensi Indonesia pada Dewan Keamanan PBB di bulan Agustus 2020 ini, Indonesia mengambil tema “Advancing Sustainable Peace”.
Baca: HUT ke 53 ASEAN, 10 Menlu Komitmen Jaga Perdamaian dan Stabilitas Asia Tenggara
“Melalui upaya Indonesia, untuk pertama kalinya DK PBB membahas secara komprehensif masalah pandemi dan perdamaian," kata Retno.
"Ini adalah wujud dari Diplomasi Damai Indonesia di masa pandemi,” lanjutnya.
Ia berharap diskusi ini dapat memperkaya diskusi dan masukan tentang bagaimana PBB dan Indonesia dapat meningkatkan peran dalam menghadapi berbagai tantangan global.
Termasuk bagaimana mewujudkan suatu sistem multilateral yang responsif dan memberikan manfaat untuk semua.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.