Cerita Masumi Suzuki, Warga Jepang di Bali Kumpulkan Dana untuk Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19
Untuk sementara Suzuki akan tetap tinggal di Bali karena orang asing saat ini tak bisa ke luar Bali dan tak bisa masuk Bali.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Masumi Suzuki (28), yang berasal dari Toyoda, Isohara-cho Perfektur Ibaraki mengumpulkan uang dari teman-temannya di Jepang untuk dibelikan beras dan mie instan kemudian didistribusikan ke 275 rumah tangga di Karangasem dan Denpasar, Bali.
"Saya sudah puluhan kali ke Bali, sejak Maret 2020 mulai belajar bahasa Inggris di Bali, ternyata muncul pandemi Corona, sekolah pun libur sampai Desember mendatang. Kini mencoba kumpulkan uang dari teman-teman di Jepang, membagikan makanan kepada warga Bali di Karangasem dan Denpasar dan kini berjumlah 275 keluarga sudah saya berikan," kata Masumi Suzuki (28) khusus kepada Tribunnews.com dari Bali lewat aplikasi Zoom, Minggu (6/9/2020) malam.
Suzuki yang masih single ini merasa sebelumnya sangat terbantu oleh warga Bali.
"Bali sudah jadi hometown kedua saya, sangat sangat suka. Dulu saya mengenal seorang tour guide yang berasal dari Karangasem, makanya saya bagi-bagi beras dan mi instan ke Karangasem, dan Denpasar tempat saya tinggal kini," lanjutnya.
Untuk sementara Suzuki akan tetap tinggal di Bali karena orang asing saat ini tak bisa ke luar Bali dan tak bisa masuk Bali.
Murid sebuah sekolah di Bali yang memiliki visa pelajar satu tahun sejak Maret 2020 itu, mengakui merasa prihatin dengan kehidupan orang Bali di mana banyak karyawan yang di-PHK, tak ada pekerjaan, dan tidak sedikit perusahaan yang tutup akibat pandemi Covid-19.
"Itulah sebabnya untuk membantu warga Bali apa yang saya bisa, bantu-bantu mereka mungkin bisa membantu meringankan beban kehidupan warga Bali," kata dia.
Namun sayangnya pengumpulan dana yang dilakukan Suzuki mendapat tentangan dari warga Jepang yang meragukan niat baiknya. Menanggapi hal itu semua rincian laporan pengeluaran dipaparkan Suzuki lengkap di situsnya; https://ameblo.jp/machan0128/
Baca: Yoshihide Suga Segera Dilantik Jadi PM Jepang: Anak Petani Strawberry dan Pernah Jadi Pegulat Sumo
"Atau kalau ada orang Indonesia mau ikut bantu warga Bali bisa juga kirim sumbangan ke bank saya Bank Danamon, Masumi Suzuki, No.003620603955," kata dia.
Suzuki merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya tetap tinggal di Ibaraki. Orang tuanya pun membebaskan anak-anaknya memilih kehidupannya sendiri.
"Orang tua tak pernah memarahi saya, silakan sudah dewasa bisa pilih hidup sendiri, dan tak menanyakan soal perkawinan pula," lanjut Suzuki yang punya hobi menonton film serta berkemah, fashion maupun menjadi model.
Semula Suzuki mengakui akan membuat perusahaan di Bali.
Baca: Marak Kasus Pencurian Babi, Para Peternak di Perfektur Gunma Jepang Dapat Subsidi CCTV
"Sebenarnya saya mau buat perusahaan di Bali bergerak bidang pariwisata dan furniture. Namun pandemi Covid-19 semuanya jadi gagal, saya batalkan, karena pasti tak akan bisa berjalan dengan keadaan sekarang ini. Sementara itu saya belajar dulu di Bali supaya bisa pintar bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dulu," lanjutnya.
Sejak tahun 2017 Suzuki berhenti dari perusahaan obat-obatan yang ada di Ibaraki.
Setelah itu bolak-balik ke Bali antara lain untuk membeli furniture dan mencoba menjualnya ke Jepang.
Namun dihentikannya sejak dua tahun lalu dan awal tahun ini serius ingin menekuni bahasa terlebih dulu dan rencana membuka usaha di Bali, namun kembali gagal karena adanya pandemi Covid-19.
"Saya ke Bali mau santai-santai saja sambil menimba ilmu lebih banyak lagi, belajar bahasa Inggris dan bahasa Indonesia lebih dalam lagi," tambahnya.
Dari pengumpulan dana yang dilakukannya di Jepang, kini sudah terkumpul sekitar 350.000 yen dan telah didistribusikan kepada 275 kepala keluarga di Bali.
Namun kegiatan sukarelanya tersebut tetap ingin dilanjutkannya jika masih ada sumbangan dari berbagai pihak kepadanya.
Sementara itu baru saja terbit Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com