Polemik 'Radikalisme' Menag Fachrul Razi, Ali Taher: Pak Menteri Agama Berhenti Berkata Radikalisme!
Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PAN Ali Taher, memberikan kritikan terkait pernyataan yang dilontarkanMenteri Agama (Menag) Fachrul Razi.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Ali mengatakan, pernyataan Fachrul terkait radikalisme tersebut tidak menggambarkan kepemimpinan Kementerian Agama dalam menjalankan fungsi agama dan pendidikan.
"Bapak ini cocoknya jadi Menkopolhukam ketimbang jadi Menteri Agama, saya mohon maaf, karena idealisme yang dibangun oleh Kemenag tak terbawa."
"Saya mengistilahkan ideologi ditinggal sejarah tak terbawa," katanya, dilansir Tribunnews.com dari laman YouTube TVOne, Kamis (10/9/2020).
Pihaknya mengatakan, pernyataan-pernyataan Menag Fachrul Razi soal radikalisme kontraproduktif terhadap program-program anggaran negara.
Ali Taher juga mengutarakan, dirinya tak sependapat dengan perkataan Fachrul Razi terkait guru ngaji dan ustaz merupakan bibit-bibit awal radikalisme.
"Saya diasah batin saya agar bagaimana dekat dengan rakyat, tapi begitu Pak Menag mengatakan bahwa guru ngaji kemudian para ustaz itu dicurigai sebagai bentuk-bentuk awal radikalisme, perasaan terganggu sebagai orang yang beragama seperti gelas yang pecah," ungkapnya lagi.
Ali Taher pun menegaskan agar Menag Fachrul Razi berhenti berkata soal radikalisme.
"Pak Menteri Agama sekali lagi saya mengajak berhentilah berkata radikalisme, berhenti berkata radikalisme!," tegasnya.
"Kalau menteri agama sudah memandang umatnya, memandang rakyatnya dengan penuh kebencian, berhenti menjadi Menteri Agama," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Rica Agustina)