Polemik 'Radikalisme' Menag Fachrul Razi, Ali Taher: Pak Menteri Agama Berhenti Berkata Radikalisme!
Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PAN Ali Taher, memberikan kritikan terkait pernyataan yang dilontarkanMenteri Agama (Menag) Fachrul Razi.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PAN Ali Taher, memberikan kritikan terkait pernyataan yang dilontarkan Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi, yakni tentang Radikalisme.
Seperti diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Fachrul Razi mengatakan bahwa oknum penyebar radikalisme umumnya memengaruhi orang-orang good looking, dan memiliki pengetahuan agama yang baik.
Hal itu tentu saja agar dapat menarik orang-orang dan mengembangkan ajaran radikalisme.
"Waspadai penyusupan-penyusupan kalau ada paham-paham radikal."
"Memang saya menyebut, paham radikal itu biasanya masuk dari dengan memasukkan orang, kalau orang punya niat tidak baik memasukkan ke masjid, masukkan anak-anak yang punya good looking, pengetahuan agama yang cukup baik, sehingga orang akan tertarik," ujar Fachrul.
Namun, rupanya pernyataan tersebut diklarifikasi.
Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam acara peluncuran aplikasi ASN No Radikal yang berlangsung di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB) beberapa waktu lalu.
Fachrul Razi menegaskan, ia membuat pernyataan tersebut karena mengira acara yang dihadiri hanya sebatas di lingkup internal ASN.
Fachrul juga mengklarifikasi mengapa dirinya hanya menyebutkan masjid saja saat ditanya mengenai rumah ibadah.
Hal itu karena hanya umat Islam yang berkewajiban melakukan ibadah di saat jam kerja ASN.
"Orang bertanya, bapak sebut rumah ibadah kok bapak cuma ngomongnya masjid doang, karena pada saat jam kerja, ASN hanya berhadapan dengan masjid. Tidak ada ibadah lain yang dilakukan jam kerja," paparnya.
Pernyataan tersebut dipaparkannya juga dalam rangka mendorong ASN agar tidak terpapar radikalisme.
Ditanggapi DPR RI
Pernyataan Menag terkait radikalisme tersebut mengundang komentar banyak pihak, termasuk Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PAN, Ali Taher.