Marwan Jafar: Menteri BUMN Reponsif dan Pertamina Harus Visioner
Kata Marwan, mafia Migas yang disampaikan presiden secara jelas dan tegas harus direspon dengan serius dan seksama oleh Pertamina.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Marwan Jafar mengaku optimistis terhadap Pertamina menjadi perusahaan minyak dan gas yang akan diperhitungkan dunia.
Namun, dengan catatan harus dikelola secara profesional.
Menurutnya, sesama eksekutif harus bersatu dan bahu membahu untuk membesarkan pertamina. Apalagi di tengah Indonesia sedang menghadapi pandemi Covid-19.
"Menteri BUMN responsif dan pertamina harus visioner, punya komitmen dan mampu berkompetsi dengan perusahaan minyak dunia," kata Marwan, kepada wartawan, Jakarta, Kamis (17/9/2020).
Baca: Marwan Jafar Apresiasi Ide Sewa Hotel untuk Pasien Covid-19 Disetujui Pemerintah
Marwan mengatakan, Menteri BUMN Erick Thohir yang responsif dan antisipati terhadap kritikan yang disampaikan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bisa membawa Pertamina mampu berkompetsi dengan perusahaan minyak dunia.
"Saya yakin Menteri BUMN Erick Thohir mampu membawa Pertamina lebih transparan, profesional, dan mampu melayani rakyat dengan baik," kata Marwan.
Menurutnya, hal ini menjadi momentum perbaikan Pertamina menjadi perusahaan minyak dan gas raksasa yang diperhitungkan dunia. Mengingat, energi adalah salah satu isu penting dunia.
"Ini adalah momentum perbaikan pertamina ke depan dan menjadikan pertamina menjadi perusahaan raksasa yang diperhitung dunia. Pertamina harus menjadi perusahaan oil dan gas bertaraf dunia. Maka dari itu hrs kita perhatikan serius perjalanan pertamina ke depan," kata Marwan.
Untuk itu, Marwan mengimbau, agar komunikasi intensif antara komisaris, direksi dan kementerian BUMN harus duduk bersama untuk selesaikan masalah Pertamina saat ini dan ke depan.
"Komunikasi yang baik adalah salah satu kata kunci perbaikan Pertamina, termasuk komunukasi dengan anggota dewan sebagai pengawas," tuturnya.
Menurutnya, mafia Migas yang disampaikan presiden secara jelas dan tegas harus direspon dengan serius dan seksama oleh Pertamina.
Dalam kesempatan itu, Marwan meminta, agar pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN menuntaskan pembangunan kilang minyak yang sudah puluhan tahun mangkrak.
"Kilang minyak yang sudah puluhan tahun belum selesai harus segera diselesaikan. Kata presiden harus berani juga memberantas mafia migas juga untuk efisiensi dan penyehatan perusahaan," pungkas Marwan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.