Setelah Sebut Kementerian BUMN Dibubarkan Saja, Ahok Bertemu Erick Thohir: Kritik Saya Diterima
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bertemu Menteri BUMN, Erick Thohir setelah sebut bubarkan saja BUMN.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
"Gila aja ini, saya rasa itu bisa dituntut. Nah itu yang lagi kita ubah sistemnya," kata Ahok.
Selain Pertamina, Ahok juga membongkar kebobrokan yang ada di Perum Percetakan Uang RI (Peruri).
Baca: Ahok Kritik Pertamina, Suhadi: Tidak Ada yang Salah
Baca: Usul Bubarkan Kementerian BUMN, Ahok: Kita Bangun Semacam Temasek, Indonesia Incorporation
Dikatakannya, Peruri meminta Pertamina uang Rp 500 miliar untuk proses paperless.
"Peruri gendeng juga, masa minta Rp 500 miliar untuk proses paperless di kantor Pertamina," kata Ahok.
"Itu BUMN juga. Itu sama aja udah dapet Pertamina, enggak mau kerja lagi, tidur 10 tahun, jadi ular sanca, ular piton?" ungkap Ahok.
Setelah Ahok membongkar kebobrokan di tubuh dua perusahaan BUMN, akhirnya mantan Gubernur DKI Jakarta itu bertemu dengan Erick Thohir.
Pertemuan dengan Erick Thohir itu Ahok unggah dalam akun Instagram @basukibtp.
Baca: Refly Harun: Yang Disampaikan Ahok Soal Pergantian Direksi, Memang Sering Terjadi di BUMN
Baca: Pro & Kontra Kritik Ahok ke Pertamina: Erick Thohir Disebut Tak Ingin Buru-buru, Pengamat?
Dalam pertemuan tersebut, Ahok mengaku kritik dan sarannya diterima dengan baik oleh Erick Thohir.
"Tadi habis bertemu dengan Menteri BUMN. Kritik dan saran yang saya sampaikan, diterima dengan baik oleh Pak Erick," kata Ahok dalam Instagramnya.
Pada kesempatan tersebut, Ahok juga berkomitmen untuk menjaga pesan Erick Thohir soal solidaritas teamwork dan melakukan transformasi di BUMN.
"Dan saya juga akan menjaga pesan Pak Erick, untuk menjaga soliditas teamwork dan terus melakukan Transformasi BUMN," kata Ahok melanjutkan.
Pertamina Angkat Bicara
Setelah Ahok mengungkap kebobrokan di tubuh Pertamina, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman buka suara.
Dikutip dari Kompas.com, Fajriyah Usman menjelaskan, apa yang disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai masukan untuk perbaikan tata kelola Pertamina.