Akmal Taher Setelah Mundur dari Satgas Covid-19: Saya Enggak Bisa Diam, Apa Saja Saya Kerjakan
Menurut Akmal, banyak cara yang bisa dilakukan dalam mengedukasi masyatakat terkait penanganan Covid-19.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Dokter Akmal Taher resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19.
Akmal mengungkapkan alasan dirinya mundur sebagai Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19.Menurutnya, terjadi perbedaaan strategi dalam menangani pandemi di Indonesia.
Meski memutuskan mundur di tengah angka kasus Covid-19 yang terus meningkat, Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengaku telah menyiapkan sejumlah langkah. Menurut Akmal, banyak cara yang bisa dilakukan dalam mengedukasi masyatakat terkait penanganan Covid-19.
Termasuk mengingatkan agar menggunakan masker. Namun, mantan direktur utama Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta ini menyebutkan hal yang sedang dikerjakannya yakni mengedukasi masyarakat terkait tresing kasus Covid-19.
Baca: Mundur Dari Satgas Covid-19, Akmal Taher: Akan Lebih Bagus, Saya Kerjakan Apa yang Diyakini Saja
Akmal mengatakan, bahwa saat ini banyak masyarakat yang belum memahami dan cenderung tertutup saat didalami terkait tresing kasus. Padahal, tresing menjadi hal penting dalam menelusuri sebaran virus Corona.
Ketua Ikatan Ahli Urologi Indonesia ini juga menegaskan, bahwa pengunduran dirinya dari Satgas Covid-19 tanpa desakan manapun. Ia memutuskan untuk hengkang karena memiliki strategi tersendiri dalam membantu pemerintah menangani pandemi ini.
Baca: Sebut Angka Kematian Covid-19 ada yang Mengurangi, Ini Penjelasan Akmal Taher
Berikut petikan wawancara Tribun Network dengan Akmal Taher Senin (28/9/2020
Bapak mundur dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19.
Sudah, sudah banyak itu kan. Benar (mundur dari Satgas Covid-19,red).
Apa alasannya memutuskan untuk keluar dari Satgas Covid-19?
Hanya perbedaan strategi saja. Sudut pandang. Tidak ada yang salah, tidak ada yang benar. Itu hanya strategi pilihan saja, strategi apa yang mau diambil.
Saya kira seperti itu penting melihatnya. Saya berpendapat seperti ini, sementara organisasi berpendapat, barang kali dengan perspektif yang lain dan sebagainya.
Biasa terjadi menurut saya. Saya pikir, kalau begitu saya kerjakan saja ditempat lain, dengan strategi yang saya yakini, nanti saya kerjakan. Itu aja. Cuman pengin begitu saja.
Apakah usulan-usulan dokter tidak diterima oleh Satgas Covid-19 atau seperti apa?
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.