Pengamat Sebut Partai Ummat Akan Tenggelam Jika Hanya Andalkan Sosok Amien Rais
Pengamat politik dari Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin mengatakan, soal peluang Partai Ummat, semua bergantung pada strategi dan dukungan rakyat.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Ummat diperkirakan akan cepat tenggelam, jika tidak memiliki strategi yang baik dan hanya mengandalkan Amien Rais dalam menarik simpati masyarakat.
Pengamat politik dari Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin mengatakan, soal peluang Partai Ummat, semua bergantung pada strategi dan dukungan rakyat.
Jika strateginya bagus dan mendapat simpati rakyat, maka Partai Ummat akan bisa bersaing dengan partai lainnya dengan waktu yang lama.
Baca: Ini Orang-orang di Belakang Amien Rais yang Ikut Bantu Dirikan Partai Ummat
"Begitu juga sebaliknya, jika strateginya standar dan umum seperti yang sudah digunakan oleh partai-partai lain dan rakyat tak simpati, maka bisa tenggelam," ujar Ujang saat dihubungi Tribun, Jakarta, Kamis (1/10/2020).
"Tidak bisa hanya mengandalkan Amien Rais. Pemilih sekarang itu kebanyak milenial. Jadi harus dari kader-kader muda yang bergerak untuk membesarkan Partai Ummat," sambung Ujang.
Menurut Ujang, Partai Ummat tentunya akan berhadapan dengan Partai Amanat Nasional (PAN), karena memiliki basis massa yang sama yaitu Muhammadiyah.
"Akan rebutan di basis massa Muhammadiyah, karena pendiri Partai Ummat itu Amien Rais dan loyalisnya yang terbuang dari PAN," papar Ujang.
Baca: Amien Rais Deklarasikan Partai Ummat, Gerindra: Semoga Bisa Menambah Iklim Sehat Demokrasi Indonesia
Sebelumnya, Amien Rais secara resmi mengumumkan nama partai bentukannya, dengan nama Partai Ummat.
Hal tersebut disampaikan Amien dalam akun Youtube miliknya Amien Rais Offcial, Kamis (1/10/2020) siang.
"Partai Ummat Insya Allah bertekad akan bekerja dan berjuang bersama anak bangsa lainnya, melawan kezaliman dan menegakkan keadilan," papar Amien.
"Partai Ummat akan bekerja dan berjuang memegang teguh Pancasila, UUD 1945, dan semua aturan demokrasi universal," sambungnya.