Usut Penembakan di Intan Jaya, Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Gabungan Libatkan Tokoh Masyarakat
Tim tersebut dibentuk, untuk menggali fakta-fakta terkait rangkaian insiden tersebut secara objektif sehingga tidak menimbulkan kontroversi.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Sementara itu seorang pengemudi ojek lainnya, Badawi (51), meninggal dunia akibat kehabisan darah setelah tangan kirinya putus ditebas parang oleh KKB.
Badawi diserang di Kampung Bilogai Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya Provinsi Papua tepatnya di belakang SD YPPK Santo Misael pada Kamis (17/9/2020) sekira pukul 10.50 WIT.
Tidak hanya itu, seorang anggota Kodim 1404/Pinrang yang bertugas sebagai Babinsa Koramil Persiapan Hitadipa, Serka Sahlan, gugur setelah ditembak KKB pada hari yang sama sekira pukul 14.30 WIT.
KKB juga membunuh anggota Yonif 711/RKS Brigif 22/OTA Kodam XIII/Mdk, Pratu Dwi Akbar Utomo, yang bertugas sebagai Satgas BKO Aparat Teritorial (Apter) Koramil Persiapan Hitadipa di Kab Intan Jaya Sabtu (19/9/2020) kemarin.
Kontak tembak yang menewaskan Pratu Dwi tersebut terjadi sekira pukul 13.17 WIT.
Baca: Polri Belum Berencana Mempertebal Pengamanan di Intan Jaya Papua Pasca Insiden Penembakan Pendeta
Terakhir Pendeta Yeremia Zanambani ditemukan tewas di Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya Papua pada Sabtu (19/9/2020).
Pihak TNI dituding keluarga dan masyarakat menjadi penyebab tewasnya Yeremia.
Namun TNI telah membantah kabar tersebut.
Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan Yeremia adalah korban keganasan KKB Papua yang sengaja mencari perhatian dunia internasional menjelang sidang umum PBB.