Nasib Ketua MUI Sei Tualang Raso Tanjungbalai Setelah Ditangkap Kasus Penghinaan Terhadap Wapres
Status yang dinilai menghina itu tidak terlihat lagi di dinding medsos tersebut, diduga sudah dihapus oleh pemilik akun.
Editor: Dewi Agustina
Sosok Aktivis
SM (36) pemilik akun Facebook bernama Oliver Leaman S dikenal sebagai sosok yang aktif di bidang keagamaan. Bahkan SM saat ini tercatat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sei Tualang Raso, Kota Tanjungbalai.
Sekretaris MUI Kota Tanjungbalai, Abdullah Rahim menyebutkan, SM yang kini tersangkut kasus dugaan penghinaan terhadap Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin aktif berkegiatan di Masjid Besar Sei Tualang Raso yang berada di sekitar tempat tinggalnya.
SM berdomisili di Kelurahan Keramat Kuba, Kecamatan Sei Tualang Raso, Kota Tanjungbalai.
"Kalau saya ditanya, dia (SM) ini sosok aktivis masjid di Sei Tualang Raso. Dia bikin tahfiz, anak-anak diarahkannya ke masjid, aktif pengajian, sering jadi imam salat di masjid. Dia ini juga sarjana Syariah," ungkap Abdullah, Rabu (30/9/2020).
Bahkan berdasarkan pengakuan Abdullah, beberapa tahun lalu SM sempat ingin membuat gebrakan merazia label halal produk makanan di Kota Tanjungbalai.
Namun, berhasil ia ingatkan bahwa masalah label halal merupakan wewenang MUI Sumut.
"Pernah dia posting, ketika saya baru jabat sekretaris, dia (SM) mau membuat razia label halal di Tanjungbalai. Tapi setelah saya ingatkan, tindakan itu batal dilakukan. Kalau dibilang kritis tidak juga, fanatik juga tidak," sebutnya.
Abdullah pun sudah mengetahui permasalahan yang menimpa SM, setelah dihubungi Ketua GP Anshor Tanjungbalai, Salman Al Hariz Saragih.
Baca: Gabung Foto Wapres Maruf Amin dan Kakek Sugiono di FB, Pelaku Ternyata Orang Penting di Kecamatan
Dirinya mengaku kecewa, terlebih setelah mengetahui sosok pria yang gambarnya terpajang disamping foto Ma'ruf Amin di akun facebook tersebut.
Kemudian, ia pun langsung memanggil SM untuk meminta klarifikasi tentang postingan yang ditulis di sebuah akun medsos.
"Pas saya minta datang, dia (SM) mengaku khilaf dan salah. Dia merasa menyesal. Jadi saya minta dia buat permintaan maaf secara lisan. Dan hari Senin (28/9) ada mediasi, tabayyun antara dia dengan Anshor dan NU, di sana sudah bersalaman. Tapi kan itu untuk yang melaporkan, belum ke Pak Ma'ruf Amin," jelas Abdullah.