Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratusan Pengunjuk Rasa Aksi Tolak UU Cipta Kerja Diamankan, 10 di Antaranya Reaktif Covid-19

Aparat kepolisian juga mengamankan pemuda saat mengikuti aksi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Total, sudah 200 orang lebih pemuda yang ditangkap.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ratusan Pengunjuk Rasa Aksi Tolak UU Cipta Kerja Diamankan, 10 di Antaranya Reaktif Covid-19
Tribunnews/Jeprima
Sebuah kendaraan dinas Polisi dirusak dan digulingkan oleh sejumlah massa aksi demonstran menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Rabu (7/10/2020). Tribunnews/Jeprima 

Seperti diketahui, Kamis (8/10/2020) para buruh se-nasional akan melakukan demo besar-besaran soal UU Omnibus Law.

Demo sendiri sudah dilaksanakan selama dua hari sejak kemarin dan hari ini lalu puncaknya besok yang dihalang-halangi oleh polisi setempat untuk menuju Jakarta.

"Kita sama-sama mengepung gedung DPR RI. Kami yakin dan percaya sampai saat ini kawan-kawan masih semangat, di atas 10 ribu kami masih sanggup," kata Wakil Ketua KSPSI Tangerang Budiono.

Baca: Kritik Fadli Zon dan Fahri Hamzah Terhadap UU Cipta Kerja yang Baru Disahkan DPR

Kendati demikian, hingga saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Polres Metro Tangerang Kota perihal izin masuk ke kawasan DKI Jakarta.

Sebab, Polres Metro Tangerang Kota sejak kemarin melakukan penyekatan di titik-titik perbatasan Kota Tangerang dengan DKI Jakarta.

"Kami juga mengetahui besok ada penyekatan dan tidak diperbolehkan masuk ke Jakarta dengan alasan masih masa pandemi atau masa PSBB," kata Budiono.

"Tapi ya mau gimana lagi, ketika pemerintah tidak mau mendengar aspirasi kami, teriakan kami, jeritan dan tangisan anak-anak kami, kami harus berangkat ke Jakarta," tambah dia.

BERITA TERKAIT

Wakapolres Metro Tangerang Kota, AKBP Yudhistira Midhyawan mengatakan, pihaknya memblokade unjuk rasa agar tidak ada kerumunan massa di Jakarta.

"Orang yang kondangan saja kita bubarkan apa lagi kerumunan seperti unjuk rasa ini," tegas Yudhistira di lokasi.

Ribuan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumatera Selatan melakukan aksi demo penolakan Omnibus Law Cipta Kerja di Depan DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Jalan POM IX , Palembang, Rabu (7/10/2020). Mahasiswa ini menuntut DPR membatalkan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja.TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
Ribuan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumatera Selatan melakukan aksi demo penolakan Omnibus Law Cipta Kerja di Depan DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Jalan POM IX , Palembang, Rabu (7/10/2020). Mahasiswa ini menuntut DPR membatalkan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja.TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO (TRIBUNSUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO)

"Hari ini di Tangerang semua titik yang ke Jakarta unjuk rasa kita sekat," sambung dia lagi.

Ada 1.000 petugas gabungan yang akan diturunkan dari Brimob, Polres Metro Tangerang Kota, dan TNI hari ini.

Yudhistira melanjutkan, semua titik perbatasan Kota Tangerang yang menghubungkan dengan DKI Jakarta dilakukan penyekatan.

Ia yakin tidak akan ada massa yang bisa tembus ke Jakarta untuk melakukan unjuk rasa.

"Kita sebar disemua titik mula dari Jatiuwung, Cipondoh, Batuceper dan Kebun Nanas, ada empat titik. Hari ini kita pastikan tidak ada yang ke Jakarta. Besok belum ada perubahan, kita tetap akan sekat," ucap Yudhistira. (Tribun Network/ega/igm/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas