Wali Kota Bogor: Lebih Banyak Warga Mengaku Sering Pakai Masker daripada Cuci Tangan
Bima Arya telah mengeluarkan surat edaran agar fasilitas cuci tangan disediakan, terutama di titik yang menimbulkan kerumunan orang.
Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memaparkan gerakan cuci tangan di kota hujan berada di tengah-tengah di antara kampanye protokol memakai masker dan menjaga jarak.
"Lebih banyak warga mengaku sering pakai masker daripada cuci tangan. Ini kan menarik ya," kata Bima dalam Kampanye Nasional dan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia yang disiarkan melalui kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Kamis (15/10/2020).
Bima memaparkan survei persepsi di Kota Bogor, ada sekitar 30 persen warga yang mengaku selalu cuci tangan, dan ada 50 persen yang mengaku sering cuci tangan, dan ada 8 persen mengaku jarang cuci tangan.
Baca juga: Gratifikasi dari SKPD Pemkab Bogor ke Rachmat Yasin Ditelusuri KPK
"Ini angkanya mengkhwatirkan, karena kan kita inginnya 80 persen selalu ya. Ini pentingnya fungsi edukasi," ucap Bima.
Pihaknya sampai saat ini telah mengeluarkan surat edaran agar fasilitas cuci tangan disediakan, terutama di setiap titik yang berpotensi menimbulkan kerumunan orang.
Bima menyebut ada ribuan fasilitas cuci tangan yang telah dibangun di setiap titik-titik vital tersebut.
Baca juga: Cerita Bima Arya Penyintas Covid-19: Sehari Tegang Minimal Enam Kali
Baca juga: Kemenag : Gerakan Cuci Tangan Sudah Menjadi Budaya di Pesantren
"Pemerintah Kota Bogor sendiri sampai saat ini telah membangun 2.584 fasilitas cuci tangan, di sekolah ada 466, di masjid ada sekitar 900, kemudian di Posyandu hampir 1.000, di taman-taman, di perpustakaan dan lain-lain," pungkasnya.
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin) Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).