Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Telur Asin Brebes Warisan Budaya Tak Benda, Dulu Sebagai Bagian dari Kekuatan untuk Bertahan Hidup

Telur asin pertama dibuat tidak lepas dari sejarah panjang dan kelam di daerah Brebes dan Tegal.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Telur Asin Brebes Warisan Budaya Tak Benda, Dulu Sebagai Bagian dari Kekuatan untuk Bertahan Hidup
Net
Ilustrasi 

Saat itu telur asin mulai dikomersialkan dari satu warga peranakan Tionghoa dijual ke warga lain hingga saat ini.

Menurutnya, ada tiga aspek masa itu yang mempengaruhi adanya telur asin. Yakni filosofi gotong royong, teknologi pangan, dan pengetahuan tradisional masyarakat Tionghoa.

Baca juga: POPULER: Heboh Penemuan Telur Asin Diduga Palsu, Warnanya Cokelat-Hitam, Rasanya Getir

Peranakan Tionghoa selalu mengawetkan bahan makanan bila akan bepergian jauh sebagai bekal.

Bukan hanya telur, jenis makanan lain juga diasinkan agar awet.

"Telur asin ini merupakan simbol dari resistensi ekonomi luar biasa. Dipakai untuk bertahan hidup. Setelah itu, baru diperkenalkan ke keluarga, perluasan jaringan, perkembangan itu menjadikan telur asin komersial. Sejarah ini hampir persis wingko babat," terangnya.

Beberapa makanan lain yang merupakan tinggalan pengetahuan tradisional etnis Tionghoa yakni tauco di Tegal dan Brebes.(mam)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Telur Asin Brebes Ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda, Ada Kisah Pilu Etnis Tionghoa di Dalamnya

Berita Rekomendasi
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas