Menlu: Indonesia akan Selalu Memilih Melakukan Kerja Sama daripada Persaingan
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menawarkan tiga pesan bagaimana menavigasi lanskap geopolitik selama era Covid-19.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menegaskan posisi Indonesia di dunia internasional bahwa Indonesia akan selalu memilih melakukan kerja sama daripada persaingan.
Menurutnya pergeseran geopolitik global di masa pandemi Covid-19 telah menjadi perbincangan serius berbagai negara.
“Beberapa berpendapat covid-19 menciptakan tantangan dan peluang baru dalam hubungan internasional, yang lainnya dengan hati-hati memperingatkan bahwa hal itu menambah ketidakpastian yang sudah menjadi ciri dunia kita,” ujarnya dalam webinar Jakarta Geopolitical Forum, Rabu (21/10/2020)
Retno mengatakan sejumlah tren politik yang mengkhawatirkan telah dibahas, beberapa ada sebelum pandemi, dan selanjutnya dipercepat dengan adanya pandemi Covid-19.
Hal ini dimulai dari tren persaingan yang mengkhawatirkan antara kekuatan besar dalam berbagai bentuk ketegangan dan ketidakpercayaan antara kekuatan besar selama pandemi ini.
Isu covid-19 meningkatkan keuntungan geopolitik sebagai satu di antara realitas geopolitik yang akan menjadi perhatian dunia terdalam dalam beberapa bulan mendatang.
Bahkan beberapa persaingan terjadi di wilayah Asia Tenggara dan wilayah indo-pasifik yang lebih luas.
“Negara-negara kecil sering menemukan terjebak di tengah dan dipaksa mengambil tempat. Banyak yang mulai mengira kita sudah berada di tengah-tengah Perang Dingin baru,” ungkap Menlu.
Baca juga: Menlu Retno Marsudi Bertemu Utusan Khusus PPB Bahas Soal Pengungsi Rohingya
Baca juga: Menlu Retno Ungkap Tujuan Kunjungan PM Jepang ke Indonesia
Tren mengkhawatirkan tersebut berpotensi tetap berlanjut, jika tidak ada pihak yang mengakhirinya.
Oleh karena itu Menlu mengajak berbagai pihak bekerja sama untuk mengakhiri persaingan.
Menlu menawarkan tiga pesan tentang bagaimana kita harus menavigasi lanskap geopolitik selama era Covid-19.
Di antaranya mempromosikan kerjasama internasional, mempercepat pemulihan sosial ekonomi global, serta menghormati hukum internasional yang berlaku.
“Indonesia selalu memilih kerjasama daripada persaingan, memilih dialog daripada rivalitas, memilih kerjasama win-win diatas Zero Sum K. Kerjasama internasional sangat dibutuhkan dalam situasi krisis seperti saat ini,” tegas Menlu
“Mari kita fokuskan waktu dan tenaga kita untuk mengidentifikasi titik-titik konvergen daripada mempertajam perbedaan kita,” lanjutnya.
--