Walhi Khawatir Pembangunan 'Jurassic Park' Justru Buat Komodo Tersiksa, Ini Bantahan Pemprov NTT
Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) khawatir pembangunan Jurassic Park justru membuat hewan komodo tersiksa.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Nur Hidayati ikut menanggapi viralnya potret hewan komodo yang menghadang mobil truk.
Diduga, potret tersebut berkaitan dengan pembangunan proyek "Jurassic Park" di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur.
Nur Hidayati mengatakan, pembangunan proyek tersebut terlalu mengkhawatirkan karena tidak berbasis keilmuan.
Menurutnya, alih-alih melestarikan komodo dan habitat alaminya, pembangunan tersebut justru akan membuat komodo tersiksa.
Baca juga: Pulau Rinca Bakal Dibangun Jadi Geopark, Apa Itu Proyek Jurassic Park di TN Komodo?
"Pembangunan Jurassic Park di Pulau Rinca jelas menunjukkan pembangunan yang tidak berbasis keilmuan."
"Serta bertentangan dengan kearifan lokal masyarakat setempat," kata Nur kepada Kompas.com, Senin (26/10/2020).
Ia melanjutkan, pembangunan tersebut justru menciptakan neraka dalam komunitas komodo.
Juga berdampak pada kelangsungan habitat dan hidup komodo.
Baca juga: Viral Foto Truk Berhadapan dengan Komodo di Pulau Rinca, Pemerintah Akhirnya Buka Suara
"Pembangunan Jurassic Park justru akan menciptakan neraka bagi komunitas komodo yang dapat berujung pada musnahnya hewan unik ini selamanya," kata dia.
Ia menambahkan, pembangunan Jurassic Park juga memiliki dampak pada masyarakat sekitar.
Pasalnya proyek tersebut akan membuat masyarakat menjadi terasingkan di tanah kelahirannya sendiri.
"Dampak pada kehidupan masyarakat lokal di sana yang sudah menyatu dengan kehidupan komodo," kata Nur Hidayati.
Pemprov NTT bantah proyek Jurassic Park rusak lingkungan
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) angkat bicara terkait polemik proyek Jurassic Park di Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.