Perayaan Maulid Nabi di Masa Pandemi: Berikut Penjelasan Hikmah dan Keutamaannya
Peringatan Maulid Nabi pada tahun 2020, jatuh pada tanggal 29 Oktober 2020, berikut sejarah, hikmah dan keutamaanya.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati tiap tanggal 12 Rabi'ul Awal.
Tahun ini, Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada hari Kamis (29/10/2020).
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, peringatan Maulid tahun ini terjadi di masa Pandemi Covid-19.
Dikutip dari kemenag.go.id, Menteri Agama Fachrul Razi mengajak masyarakat muslim untuk menyambut peringatan Maulid Nabi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Fachrul Razi mengajak umat Islam untuk memperbanyak bacaan salawat Nabi.
“Mari terus memperbanyak shalawat. Di saat pandemi, mari sambut hari kelahiran pembawa risalah Islam rahmatan lil ‘alamin ini, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” ungkap Menteri Agama di Jakarta Selasa (27/10).
Peringatan maulid Nabi Muhammad memberi pesan tentang pentingnya meneladani Rasulullah, dalam sikap dan perilaku hidup.
Rasulullah adalah sosok teladan dalam iman, Islam, ihsan, dan akhlak mulia.
Dalam sejarah kehidupan, nabi Muhammad SAW adalah pemimpin besar yang sangat luar biasa dalam memberikan teladan agung bagi umatnya.
Dikutip dari kemenag.go.id, perayaan maulid dianggap sebagai momentum untuk membangkitkan kembali semangat dan kecintaan kita kepada Rasullullah SAW.
Maka kita harus menaati Rasulullah SAW dengan meneladani dan menjalankan sunahnya.
Kata Maulid, atau Milad sama sama dimaknai sebagai perayaan hari kelahiran sosok yang penting bagi kita.
Dikutip dari tayangan OASE Tribunnews.com, Ahmadi Fathurrohman Dardiri SThI MHum selaku Dosen Tafsir Fakultas Syariah IAIN Surakarta menjelaskan bahwa, hukum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada dasarnya mubah.
Mubah artinya bukan sebuah keharusan, tetapi merupakan sesuatu yang mengandung pahala.