Angka Kematian Covid-19 Pekan Ini Naik 18 Persen
Wiku meminta pimpinan daerah memberikan perhatian khusus kepada pasien Covid-19 bergejala sedang, berat, serta pasien yang memiliki komorbid.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa terdapat kenaikan kasus kematian Covid-19 pada pekan ini sebesar 18 persen.
Terdapat 5 provinsi yang mencatatkan kematian kasus tertinggi yakni Jawa Barat naik 89 kasus, Sumatera Barat naik 22, Jawa Tengah naik 16 kasus, Kepulauan Riau naik 10 kasus, dan Nusa Tenggara Barat naik 7 kasus.
"Mohon kepada provinsi yang masuk ke dalam lima besar kenaikan kematian tertinggi untuk dapat betul-betul melaksanakan treatmen atau penanganan pasien Covid-19 dengan baik," kata Wiku, Selasa, (27/10/2020).
Wiku meminta pimpinan daerah memberikan perhatian khusus kepada pasien Covid-19 bergejala sedang, berat, serta pasien yang memiliki komorbid di wilayahnya masing-masing. Diantaranya dengan membantu meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit.
Baca juga: Ada 5 Provinsi dengan Kenaikan Kasus Covid-19 Tertinggi Pekan Ini
"Perbanyak rumah sakit darurat jika diperlukan. Lakukan koordinasi dengan pemerintah pusat melalui Kementerian kesehatan dan Satgas apabila membutuhkan bantuan dalam penanganan Covid-19," katanya.
Baca juga: Menristek: Indonesia Akan Punya Enam Jenis Vaksin Covid-19
Selain itu menurut Wiku terdapat 4 provinsi yang berhasil keluar dari daftar 5 provinsi dengan kenaikan kasus kematian tertinggi. Ke 4 provinsi tersebut yakni Banten, Aceh, DKI Jakarta, dan Sumatra Utara.
"Pada pekan sebelumnya 4 provinsi tersebut berada di 5 besar provinsi dengan kenaikan kematian tertinggi, telah berhasil menekan angka kematian pada pekan ini sehingga berhasil keluar dari 5 besar," katanya.
Sementara itu untuk persentase kasus meninggal tertinggi terdapat di Jawa Timur yaitu 7,24%, Nusa Tenggara Barat yaitu 5,64%, Sumatera Selatan 5,47%, Jawa Tengah 5,44%, dan Bengkulu 5,02%.
"Mohon diperbanyak testing dan tingkatkan angka kesembuhan agar persentase ini dapat terus menurun," pungkasnya.