Biaya Pengobatan 1 Pasien Covid-19 Rata-rata Rp 184 Juta, Tertinggi Rp 446 Juta, Ini Penjelasannya
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof Dr dr Hasbullah Thabrany menyampaikan, biaya mengobati pasien Covid-19 itu mahal.
Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Satgas Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan, persentase kasus meninggal akibat Covid-19 di Indonesia minggu ini turun menjadi 3,26 persen dari minggu sebelumnya 3,34 persen.
Tenaga kesehatan (nakes) telah berjuang maksimal dalam merawat pasien positif Covid-19, terutama pasien yang memiliki penyakit penyerta.
Komitmen tinggi tenaga kesehatan sebenarnya harus juga didukung oleh masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19.
Masyarakat diharapkan bisa disiplin menerapkan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman.
“Dampak mencegah penularan Covid-19 melalui 3M ini sangat luar biasa."
"Selain membantu nakes, juga mengurangi beban daya tampung ruang perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19," ujar Reisa, dikutip dari laman Covid19.go.id, Selasa (17/11/2020).
Baca juga: Kapolda Jabar Dicopot, Ridwan Kamil Apresiasi Kinerjanya, Ternyata juga Jadi Relawan Vaksin Corona
Baca juga: Luis Suarez Positif Terpapar Virus Corona, Lewatkan Dua Partai Penting
Biaya Pasien Covid-19 Mahal
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof Dr dr Hasbullah Thabrany menyampaikan, biaya mengobati pasien Covid-19 itu mahal.
“Biaya penyakit itu mahal. Dari Covid-19 saja, biayanya bisa sampai Rp 600 juta," ungkap dia.
Ia menyebut, survey di sembilan provinsi di Indonesia untuk mengkaji biaya pengobatan Covid-19, menemukan biaya tertinggi mencapai Rp 446 juta.
Rata-rata dana yang dikeluarkan untuk mengobati satu pasien Covid-19 adalah Rp 184 juta, dengan rata-rata lama perawatan 16 hari rawat inap.
Baca juga: Curhatan Nakes saat Kasus Corona Kembali Melonjak: Saya Sudah Berbulan-bulan Tidak Bertemu Keluarga
Baca juga: Air Kelapa Muda, Garam, dan Jeruk Nipis Kabarnya Ampuh Atasi Virus Corona, Pakar Ahli: Testimoni
Prof Hasbullah menekankan, penyakit merupakan musibah yang sebenarnya bisa dicegah.
Pencegahan dilakukan dengan mengubah perilaku dan menjaga gaya hidup sehat.
“Oleh karena itu, jangan gampang menyalahkan Tuhan kalau kita sakit."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.