Gelar Pendidikan Politik, DPD Golkar DKI Jakarta Ingin Milenial Tak Hanya Jadi Objek Politik
Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar mengungkapkan pihaknya berusaha membuat partai yang identik
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyambut momen Pilkada Jakarta 2023 dan Pemilu 2024, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar melaksanakan kegiatan pendidikan politik edisi ke-18 yang diselenggarakan di Kantor DPD Golkar, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (25/11).
Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar mengungkapkan pihaknya berusaha membuat partai yang identik dengan pohon beringin ini semakin dianggap menarik oleh anak muda.
Menurut dia, berbagai program pun sudah disiapkan agar minat millenials bisa terus meningkat terhadap Golkar. Salah satunya dengan pendidikan politik dengan peserta yang berasal dari unsur mahasiswa pelbagai universitas.
Hal itu dilakukan DPD Golkar, kata Zaki, demi menggaet suara pemilih pemula. Itu juga jadi cara mereka melakukan pembaharuan dan inovasi, agar partai Golkar bisa memiliki citra yang progresif, millenials friendly, dan fresh.
Baca juga: Golkar Terus Beri Kesempatan Milenial Mentas di Kancah Politik
“Tak hanya itu, kami juga memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk anak muda bisa mengawali karier politik di Golkar. Jadi mereka punya kesempatan jika ingin mengubah sesuatu dan menyalurkan aspirasi secara demokrasi kepada pemegang pucuk kekuasaan pemerintah Indonesia,” ujar Zaki, dalam keterangannya, Kamis (26/11/2020).
Bupati Kabupaten Tangerang tersebut menjelaskan keinginannya agar anak muda tak jadi objek politik saja yang dibutuhkan suaranya dalam pemilu.
Baca juga: Berbeda dengan Petani Kolonial, Milenial Pakai IoT untuk Bisnis Pertanian
Namun Zaki melihat anak muda harus bisa menjadi subjek politik. Dengan begitu, Zaki berharap anak muda dapat memegang kekuatan sentral dan penentu arah politik ke depan.
Sementara itu, Sekretaris DPD Golkar DKI Jakarta Basri Baco memberikan motivasi kepada anak muda yang hadir dalam pendidikan politik tersebut. Basri meminta anak muda tak usah ragu jika ingin masuk partai politik.
"Saya dulu sama seperti kalian menyuarakan sesuatu lewat demonstrasi. Tapi saya berpikir, paling efektif menyuarakan aspirasi agar lebih didengar harus masuk ke dalam partai, karena sistem negara ini adalah demokrasi," ujar Basri.
Basri juga memastikan Golkar memberikan garansi bahwa siapapun bisa berkarier di sana tanpa melihat latar belakang orang tersebut.
"Saya sendiri sudah membuktikan bagaimana memulai dari nol, hingga sekarang bisa jadi pengurus partai dan menjadi anggota DPRD DKI Jakarta," kata Basri.
Pada pendidikan politik ke-18 ini, beberapa perubahan dilakukan panitia. Mereka menjalankan protokol kesehatan yang lebih ketat.
Selain hanya 100 peserta yang dibagi dalam dua sesi, peserta juga telah menjalani rapid tes dan assessment tracking COVID-19 sebelum terlibat dalam pendidikan politik kali ini. Panitia tak mau mengambil risiko di tengah kondisi pandemik.
Mereka lebih dini melakukan mencegah penularan COVID-19 dengan menjalankan protokol yang lebih ketat. Terlebih, saat ini Jakarta tengah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.
Program pendidikan politik yang digelar DPD Partai Golkar DKI Jakarta sendiri rencananya bakal dihelat sebanyak 20 edisi. Mereka bakal menyelesaikan dua edisi lagi sampai akhir November nanti.
Pendidikan politik ini memang jadi program berkala yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas diri kader Partai Golkar. Tak hanya kader atau ormas sayap partai saja, mereka juga bakal memberikan pendidikan politik kepada masyarakat umum dan mahasiswa sebagai bentuk tanggung jawab dan menjalankan amanat UUD 1945 Partai Golkar kepada masyarakat.