Menteri PPPA: Perkawinan Anak Meningkat Akibat Pandemi Covid-19
Bintang Puspayoga mengungkapkan angka pernikahan anak mengalami peningkatan akibat pandemi Covid-19.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
"Pandemi juga telah menempatkan posisi perempuan sebagai kelompok yang semakin rentan," ujar Bintang.
Himpitan ekonomi, tekanan yang tinggi. dan semakin banyaknya waktu yang dihabiskan di dalam rumah, membuat perempuan semakin rentan mendapatkan kekerasan berbasis gender.
Bahkan di rumahnya sendiri.
Baca juga: PMI: Penyintas Covid-19 yang Sehat Bisa Kembali Donor Darah
Padahal lanjut dia, rumah seharusnya menjadi tempat yang paling nyaman dan aman bagi perempuan.
Kebijakan bekerja dan belajar dari rumah, yang harus dilakukan untuk menekan laju penyebaran Covid-19, kata dia, membuat kekerasan terhadap perempuan semakin tinggi.
“Sementara itu banyaknya yang di-PHK, daya beli masyarakat yang menurun, dan banyaknya korban meninggal dunia karena Covid-19, semakin mengancam kesejahteraan perempuan,” jelas Bintang.
Ia menegaskan, kerentanan perempuan terhadap kekerasan bukan karena kelemahan dirinya, tetapi konstruksi sosial di tengah masyarakat lah menempatkan perempuan pada posisi lebih rendah dari laki-laki.
Sebelumnya dalam Peringatan Hari Ibu secara daring, Rabu (25/11/2020), Bintang menyampaikan berdasarkan data yang terlihat dari indeks pembangunan manusia (IPM), indeks pembangunan gender (IPG), dan indeks pemberdayan gender (IDG).
Baca juga: Update 26 November: Tembus Rekor Baru 5.823 Kasus, Total Konfirmasi Positif Covid Capai 522 Ribu
Adapun IPM, kata dia, mengukur kualitas hidup manusia dari aspek kesehatan pendidikan dan ekonomi.
Bintang mengatakan, dimensi ekonomi pada IPM menunjukkan pengeluaran per kapita perempuan masih lebih rendah dari laki-laki yaitu 9 juta per tahun berbanding 15 juta per tahun.
Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan juga, kata dia, jauh lebih rendah dibandingkan tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki.
Bahkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan yang sudah rendah semakin mengalami penurunan. Sedangkan tingkat angkatan kerja partisipasi laki-laki yang sudah cukup tinggi mengalami kenaikan sejak dari 2019 ke 2020.
Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan, kata dia, hanya 50 persen sementara laki-laki 80 persen.
Bintang menegaskan, kiprah perempuan dalam menjaga stabilitas ekonomi bangsa tidak bisa dipandang sebelah mata.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.