Kemendikbud dan Departemen Pendidikan Inggris Jalin Kerja Sama Keterampilan Digital Saat Pandemi
Departemen Pendidikan Inggris (DfE) dan Kemendikbud membahas konektivitas dan PJJ dengan fokus pada daerah terpencil.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kedutaan Besar Inggris dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama mengadakan serangkaian lokakarya tentang keterampilan digital dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sepanjang November 2020.
Departemen Pendidikan Inggris (DfE) dan Kemendikbud membahas konektivitas dan PJJ dengan fokus pada daerah terpencil dan anak-anak penyandang disabilitas, pengembangan keterampilan digital / literasi digital, serta kurikulum keamanan daring.
Baca juga: Cerita Sanna Marin, Perdana Menteri Termuda di Dunia yang Sukses Tangani Covid-19 di Finlandia
“Kita harus mengupayakan yang terbaik untuk membatasi dampak negatif yang mungkin ditimbulkan pandemi Covid-19 terhadap pemuda di negara kita. Mereka adalah masa depan kita.” kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins dalam keterangannya, Senin (30/11/2020).
Jenkins mengatakan pandemi Covid-19 telah memberikan tantangan bagi sistem pendidikan secara global.
Mendukung pengajaran yang berkualitas secara daring dengan menggunakan teknologi tengah menjadi topik hangat diberbagai negara, termasuk di Inggris dan Indonesia saat ini.
Baca juga: Anies Baswedan Jelaskan Kronologi Dinyatakan Positif Covid-19, Sebut Kondisi Baik dan Tak Ada Gejala
“Siswa dan guru di seluruh dunia telah dipaksa untuk mengubah metode mereka secara dramatis, dengan kehadiran e-learning untuk pengajaran dilakukan jarak jauh pada platform digital,” katanya.
Menurut Jenkins, tugas pemerintah dan masyarakat yang paling penting saat ini adalah mengedepankan mereka.
Jenkins mengatakan DfE mendukung siswa yang rentan untuk mengakses konten pembelajaran berkualitas dari rumah selama pandemi Covid-19 dengan menyediakan laptop, tablet, dan konektivitas internet.
DfE mengirimkan lebih dari 220.000 laptop dan tablet, serta lebih dari 50.000 router nirkabel 4G selama musim panas, dan sekarang menyediakan 340.000 laptop dan tablet tambahan untuk sekolah yang mengalami gangguan pada proses pembelajaran tatap muka.
Baca juga: Anies Baswedan Jelaskan Kronologi Dinyatakan Positif Covid-19, Sebut Kondisi Baik dan Tak Ada Gejala
“DfE juga bekerja sama dengan industri untuk mendukung sekolah menggunakan salah satu dari dua platform digital, G Suite untuk Pendidikan atau Office 365 Education untuk mendukung penyampaian kurikulum, komunikasi, dan umpan balik selama praktik pendidikan jarak jauh,” katanya
Dukungan Inggris ini adalah bagian dari kerjasama yang berkelanjutan dengan Kemendikbud dalam rangka mengembangkan kerangka kerja untuk keterampilan digital dan PJJ di Indonesia.
“Kami perlu membuat e-learning ini berkualitas tinggi dan seinklusif mungkin. Ini tidak mudah, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil dengan tantangan akses teknologi,” katanya
Melalui Digital Access Programme, bekerja sama dengan Kemendikbud, Inggris membagikan keahliannya di bidang teknologi pendidikan untuk membantu pelajar Indonesia yang tinggal di daerah terpencil dan anak-anak penyandang disabilitas untuk menikmati tingkat pendidikan terbaik saat ini.
Hal ini sesuai dengan komitmen kami yang mendukung penuh ‘visi dan misi’ Presiden Jokowi dalam mengembangkan dan memberdayakan SDM melalui inovasi dan teknologi.
“Kami berharap dapat melanjutkan kolaborasi untuk kepentingan generasi masa depan Inggris dan Indonesia,” ujar Jenkins.