Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Transportasi Udara Internasional atau IATA menilai industri penerbangan global akan menjalankan misi besar, yaitu melakukan distribusi vaksin untuk mengakhiri pandemi Covid-19 di dunia.

Mengutip dari laman situs Bloomberg pada Rabu (2/12/2020), pendistribusian vaksin menurut IATA menjadi sangat krusial karena pandemi ini menyerang ke seluruh dunia dan membuat maskapai tidak bisa terbang dengan leluasa.

Misi ini disebut IATA menjadi lebih sulit, karena maskapai penerbangan saat ini beramai-ramai melakukan pemangkasan terhadap awak pesawat, rute hingga armada yang beroperasi.

Baca juga: Pfizer dan BioNtech Minta Persetujuan European Medicines Agency, Pasarkan Vaksin Covid-19 di Eropa

CEO IATA Alexandre de Juniac mengatakan, ini akan menjadi tugas logistik terbesar dan paling kompleks yang pernah ada sepanjang abad ini.

Menurutnya, untuk memasok sekitar 14 miliar dosis vaksin ke seluruh dunia dibutuhkan 8.000 muatan dalam kargo Boeing 747 dengan kapasitas 110 ton yang akan memakan waktu setidaknya dua tahun untuk membawa vaksin tersebut dalam satu pesawat.

Baca juga: Kim Jong Un Dikabarkan Telah Terima Suntikan Vaksin Covid-19 dari China meski Belum Terbukti Efektif

"Tantangan yang akan dihadapi maskapai, adalah kapasitas kargo, fasilitas pendingin, penyimpanan vaksin dan daya jangkau ke wilayah terpencil yang memiliki akses sulit," kata Juniac.

Ia juga menjelaskan, saat ini maskapai penerbangan global setidaknya telah menyiapkan 2.500 pesawat penumpang untuk membawa muatan kargo.

Upaya pengangkutan vaksin ini, tentunya diharapkan akan dimulai pada waktu puncak bagi operator kargo yaitu pada momen belanja Natal yang kemungkinan masyarakat akan membeli kebutuhan secara online.