Kisah Pilu Afryani Gadis Tangerang, Ikuti Jejak Ibu Hingga Ditemukan Tewas Dalam Koper di Arab Saudi
Afryani, gadis 19 tahun asal Kampung Bakung RT 004/RW 01 Desa Bakung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten bernasib tragis.
Penulis: Adi Suhendi
Agus menjelaskan Afryani beberapa pekan kemarin sempat berkomunikasi dengan adiknya itu.
Bahkan kondisinya tampak segar melalui sambungan video call.
"Tiba-tiba saja dia jatuh sakit. Dia kabur dari majikannya dan lari ke penampungan ibu kos itu," ucapnya.
Di penampungan ibu kos ini, Afryani hanya menjalani pengobatan seadanya saja.
Baca juga: Kabur dari Majikan, TKI Asal Tangerang Ditemukan Tewas di Dalam Koper di Mekkah Arab Saudi
Tidak dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan.
"Dirawat di rumah ibu kos itu. Sakit sesak nafas dan akhirnya meninggal dunia," kata Agus.
Hal senada sebelumnya diungkapkan pihak Kemenlu RI.
Kemenlu RI melalui Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Judha Nugraha mengatakan Afryani sebelumnya tercatat sebagai pekerja migran Indonesia.
Ia bekerja di Arab Saudi kepada seseorang, hingga akhirnya ia melarikan diri dari majikannya.
Menurut Judha, karena Afryani kabur dari majikannya, maka statusnya menjadi orang yang hidup tanpa dokumen.
Baca juga: Terungkap Asal Usul Jasad Wanita WNI Disimpan dalam Koper di Pinggir Jalan Arab Saudi, Ini Ceritanya
"Almarumah merupakan pekerja migran yang tercatat kabur dari majikan. Sehingga statusnya menjadi undocumented," ujar Judha saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (30/11/2020).
Setelah kabur dari majikannya, ia pun tinggal di Arab Saudi dirawat sesama WNI.
Sementara itu,Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Eko Hartono, mengungkap, Afryani meninggal karena sakit.
Sebelum meninggal dunia, A menderita sakit selama tiga bulan lamanya.