Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Pilu Afryani Gadis Tangerang, Ikuti Jejak Ibu Hingga Ditemukan Tewas Dalam Koper di Arab Saudi

Afryani, gadis 19 tahun asal Kampung Bakung RT 004/RW 01 Desa Bakung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten bernasib tragis.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Kisah Pilu Afryani Gadis Tangerang, Ikuti Jejak Ibu Hingga Ditemukan Tewas Dalam Koper di Arab Saudi
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi Jenazah 

Keduanya merupakan, rekan sesama pekerja migran Indonesia yang sempat tinggal dan merawat Afyarni saat sakit.

"KJRI Jeddah telah menyediakan jasa penerjemah selama kedua WNI tersebut menjalani pemeriksaan dari otoritas setempat," ujar Eko.


Sosok ceria

Afryani diketahui sebagai warga asal Kampung Bakung RT 004/RW 01 Desa Bakung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten.

Ia berasal dari keluarga miskin di pesisir utara Kabupaten Tangerang.

Pantauan Warta Kota, rumahnya terlihat kecil.

Berdinding cat hijau tersekat hanya tiga ruangan.

Berita Rekomendasi

Afryani merupakan anak bungsu dari pasangan Badri (65) dan Miati (60).

"Saya sakit stroke sejak tahun 2008," ujar Badri saat dijumpai Warta Kota di rumah duka, Kronjo, Kabupaten Tangerang, Kamis (3/12/2020) malam.

Kondisi Badri pun kini sudah tak bugar lagi.

Dan tidak dapat bekerja seperti biasanya.

"Kerja serabutan, semenjak sakit ya nganggur," ucapnya.


Oleh karena itu istrinya mencoba peruntungan menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri.

Miati terbang ke Arab Saudi menjadi asisten rumah tangga.

Baca juga: Geger Jasad Wanita Muda Ditemukan di Dalam Koper di Mekkah, Dua WNI Diperiksa, Ini Kronologinya

"Istri saya empat tahun kerja di Arab. Pulang ke sini bangun rumah hasil dari tabungannya," kata Badri.

Aryani sebagai anak bungsu pun mengikuti jejak ibunya itu.

Dia berangkat ke Arab Saudi sebagai TKW pada Januari 2020.

Kakak korban, Agus (23) mengungkap bila Afryani merupakan sosok yang ceria semasa hidupnya.

"Adik saya ini padahal orangnya ceria," ujar Agus saat ditemui Warta Kota di rumah duka, Kamis (3/12/2020) malam.

Ia pun mengaku keluarga sangat terkejut mendapatkan kabar mengenai Afryani.

Bahkan orangtuanya yakni Badri (65) dan Miati (60) menangis histeris.

"Kesehariannya dia itu periang. Sering bercanda juga sama teman-temannya," ucapnya. (wartakota/ tribunnews.com/ Andika Panduwinata/ rina ayu)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas