Ini yang Dibahas Plt Menteri Pertahanan AS saat Bertemu Prabowo Subianto
Christopher Miller bertemu dengan Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto di Indonesia, pada Senin (7/12/2020).
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Penjabat (Plt) Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Christopher Miller bertemu dengan Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto di Indonesia, pada Senin (7/12/2020).
Reuters melaporkan, kunjungan pengganti Mark Easper ini sebagai bagian dari kunjungan atau tur ke Asia yang akan mendorong kebijakan Indo-Pasifik washington yang bebas dan terbuka.
Pentagon telah mengatakan selama perjalanannya, Miller akan bertemu dengan rekan-rekan Menteri Pertahanan dan pejabat senior lainnya untuk membahas pentingnya hubungan pertahanan bilateral dan mengamankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Setelah Indonesia, Miller akan menuju Filipina.
Miller ditunjuk residen Donald Trump pada 9 November, setelah ia memecat Menteri Pertahanan Mark Esper saat itu.
Sebelumnya, Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark T Esper menandatangani sejumah Memorandum of Intent. Hal itu terjadi ketika Prabowo melakukan kunjungan kerja ke Pentagon AS pada Jumat (16/10/2020).
Baca juga: Loyalis Donald Trump Duduki Jabatan Penting Setelah Mark Esper Didepak dari Kursi Menteri Pertahanan
Diantaranya, sepakat untuk memulai kembali pencarian tentara AS yang hilang di Indonesia selama Perang Dunia Kedua (PD II).
Upaya pencarian tentara AS di Indonesia tersebut nantinya akan melibatkan sebuah badan di bawah Kementerian Pertahanan AS yang bertugas untuk melakukan pencarian tersebut yakni Defense Prisoner of War/Missing in Action Accounting Agency.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan dalam Pernyataan Bersama Terkait Pertemuan Esper dan Prabowo yang diunggah dalam laman resmi Kementerian Pertahanan AS, www.defense.gov, pada Jumat (16/10/2020).
"Menhan Esper dan Menteri Prabowo menandatangani Memorandum of Intent untuk memajukan upaya Defense Prisoner of War/Missing in Action Accounting Agency untuk memulai kembali pekerjaannya di Indonesia dalam memulihkan sisa-sisa personel AS yang hilang di Indonesia selama Perang Dunia II," kata keterangan tersebut.
Saat ini diketahui lebih dari 81.900 warga Amerika masih hilang dalam PD II, Perang Korea, Perang Vietnam, Perang Dingin, dan Perang Teluk atau konflik lainnya.
Dari lebih dari 81.900 warga Amerika yang masih hilang tersebut 75% di antaranya di Indo-Pasifik, dan lebih dari 41.000 yang hilang diperkirakan hilang di laut.
Selain itu dalam keterangan tersebut juga menyebutkan keduanya membahas keamanan kawasan, prioritas pertahanan bilateral, dan akuisisi pertahanan.
Dalam pertemuan tersebut Prabowo mengungkapkan pentingnya keterlibatan militer di semua tingkatan, dan menyampaikan apresiasi atas dukungan Amerika Serikat untuk modernisasi pertahanan Indonesia.
Sedangkan Esper mengungkapkan pentingnya menegakkan hak asasi manusia, supremasi hukum, dan profesionalisasi saat kedua negara memperluas keterlibatan mereka.
Kedua menteri pertahanan tersebut juga mengungkapkan keinginan mereka untuk meningkatkan kegiatan bersama antar angkatan bersenjata dan bekerja sama dalam keamanan maritim.
"Kedua pemimpin menyatakan simpati kepada mereka yang terkena COVID-19 di Amerika Serikat dan Indonesia," tulis keterangan tersebut. (*)