Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arteria Dahlan: Saya Tidak Mau Mendebat Fakta, yang Satu Bilang Bawa Senjata, yang Satu Bilang Tidak

Arteria Dahlan melontarkan beberapa pertanyaan kepada keluarga 6 anggota Front Pembela Islam (FPI) yang jadi korban penembakan di Tol Cikampek.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Sri Juliati
zoom-in Arteria Dahlan: Saya Tidak Mau Mendebat Fakta, yang Satu Bilang Bawa Senjata, yang Satu Bilang Tidak
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Anggota fraksi PDI Perjuangan DPR RI Arteria Dahlan. 

Desmond pun tampak menyoal kata-kata laskar yang digunakan untuk menyebut anggota FPI.

Komisi III gelar rapat dengar pendapat umum dengan keluarga korban penembakan polisi terhadap laskar FPI di ruang Komisi III, komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (10/12/2020).
Komisi III gelar rapat dengar pendapat umum dengan keluarga korban penembakan polisi terhadap laskar FPI di ruang Komisi III, komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (10/12/2020). (Tribunnews.com/ Seno Tri Sulistiyono)

"Laskar itu tentara, bingung juga saya, laskar ini tentara untuk perang, nah perang sama siapa?" tanyanya.

Desmond mengklaim kata-kata laskar identik dengan perang dan ia tak membenarkan hal tersebut.

Hingga Desmond mengibaratkan Indonesia bak sedang dalam keadaan perang.

Baca juga: Rapat dengan Keluarga Simpatisan Rizieq, Komisi III Minta Koreksi Kata Laskar FPI: Jadi Kayak Perang

Baca juga: Komisi III DPR soal Penembakan 6 Laskar FPI: Empatnya Mana? Kenapa Tidak Berani Bersaksi?

"Jadi kalau sudah laskar-laskaran sama saja zaman kita pra revolusi, kakek saya juga komandan laskar tapi tujuannya kemerdekaan, nah laskar ini tujuannya apa?"

"Mau mendirikan Negara Islam? itu melawan konstitusi hal seperti ini menurut saya ya harus hati-hati," imbuhnya.

Desmond berpesan jangan sampai Indonesia yang sudah damai di tengah problematika yang ada menjadi kacau.

Berita Rekomendasi

"Agak keluar konteks saya, karena ini bicara tentang berbangsa, masak kita rusak yang yang sudah kita bangun karena kepentingan-kepentingan politik, kan lucu," terangnya lagi.

Klaim Polisi

Sementara itu, polisi mengklaim menemukan bukti penggunaan senjata api oleh anggota laskar pengawal pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang diduga menyerang anggota Polda Metro Jaya.

Dari kejadian di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin (7/12/2020) dini hari, enam anggota laskar FPI tewas ditembak polisi dan empat orang lainnya masih dicari.

"Ditemukan penggunaan senjata api dengan didapatnya jelaga di tangan pelaku," kata Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo di Polda Metro Jaya, Kamis (10/12/2020).

Iringan-iringan pembawa enam jenazah laskar FPI di prosesi pemakaman di sekitar area Ponpes Agrokultural (Markaz Syari'ah FPI) Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Rabu pagi (9/12/2020).
Iringan-iringan pembawa enam jenazah laskar FPI di prosesi pemakaman di sekitar area Ponpes Agrokultural (Markaz Syari'ah FPI) Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Rabu pagi (9/12/2020). (IST)

Selain itu, polisi juga mengaku menemukan senjata api dan senjata tajam di lokasi kejadian.

Listyo mengatakan, temuan sementara dari penyidikan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri adalah kerusakan pada mobil petugas.

Bareskrim pun berjanji akan melaksanakan penyidikan secara profesional dan obyektif.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polri Klaim Temukan Bukti Penggunaan Senjata Api oleh Laskar FPI

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Devina Halim)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas