Wapres Ajak Insan Pers Bantu Sosialisasikan Budaya Hidup Sehat dan Vaksinasi Covid-19
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta insan pers membantu pemerintah dalam mensosialisasikan program penanggulangan Covid-19,
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta insan pers membantu pemerintah dalam mensosialisasikan program penanggulangan Covid-19, mulai dari budaya hidup sehat serta vaksinasi Covid-19.
Berdasarkan hasil survei literasi digital yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika, menurutnya media sosial menjadi sarana utama masyarakat dalam mengakses berita dan informasi, disusul oleh televisi, media online, situs pemerintah, media cetak dan radio.
Baca juga: Kemenkes Siapkan 440.000 Tenaga Kesehatan dan 23.000 Vaksinator untuk Vaksinasi Covid
Baca juga: Wakil Presiden Ingin Budaya Hidup Sehat Terus Diterapkan Setelah Vaksinasi
"Tingginya Medsos sebagai media penyebaran informasi perlu diperhatikan oleh para insan pers, sehingga bisa menghadirkan informasi yang akurat secara inovatif dan kreatif melalui media sosial," kata Ma'ruf dalam acara pembekalan Wakil Presiden dalam Fellowship Journalism yang disiarkan Youtube BNPB, Senin (14/12/2020).
Baca juga: Zainudin Amali: Vaksin Bakal Diberikan ke Atlet dan Pelatih
Apalagi menurut Ma'ruf di era polarisasi platform digital sekarang ini, insan pers harus makin cepat dan profesional dalam mengabarkan informasi di media digital yang tidak hanya harus benar tapi juga berkualitas dan bermakna.
"Melalui penyampaian aspirasi yang positif bijak dan konsisten pemerintah dapat terus meningkatkan aksi nyata dalam melindungi dan mensejahterakan segenap masyarakat indonesia," tuturnya.
Dalam situasi seperti sekarang ini menurutnya informasi yang akurat dan kredibel sangat dibutuhkan. Sehingga tidak ada kesalahan informasi atau hoaks yang dapat menghambat penanganan Covid-19.
"Informasi kredibel dan terpercaya semakin dibutuhkan untuk menjamin informasi yang bebas dari penyalahgunaan informasi, disinformasi, dan lainnya," pungkasnya.