Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Dukuh Siboto Kecewa, Perlintasan Sebidang Ditutup Pasca 2 Polisi Tewas Tertabrak Kereta

Penutupan perlintasan tanpa palang pintu otommatis itu dilakukan oleh PT KAI secara permanen menggunakan besi dengan panjang sekitar 2,5 meter.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Warga Dukuh Siboto Kecewa, Perlintasan Sebidang Ditutup Pasca 2 Polisi Tewas Tertabrak Kereta
TribunSolo.com/Rahmat Jiwandono
Petugas PT KAI DAOP VI Yogyakarta sedang menutup perlintasan sebidang tanpa palang pintu di Dukuh Siboto, Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Senin (14/12/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Warga Dukuh Siboto RT 11, Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, kini kebingungan dan harus menggunakan jalan memutar pasca ditutupnya jalan di perlintasan sebidang yang membelah rel kereta api dan memicu insiden tewasnya 2 anggota polisi dan 1 anggota TNI yang jenazahnya belum ditemukan. 

Penutupan perlintasan tanpa palang pintu otommatis itu dilakukan oleh manajemen PT Kereta Api Indonesia (Persero) secara permanen menggunakan besi dengan panjang sekitar 2,5 meter.

Pantauan Tribunjateng.com warga memadati TKP, baik di perlintasan maupun sungai.

Tak Adil di Mata Warga

Penutupan perlintasan ini, dianggap warga, tidak adil.

Seorang warga menyatakan, banyak insiden tabrakan kereta dengan kendaraan di perlintasan lain, namun tidak ditutup.

"Penutupan ini (perlintasan kereta api) jelas tidak adil. Lainnya yang kemarin tabrakan di perlintasan kereta api lain tidak ditutup," kata warga yang tidak mau disebut namanya itu.

BERITA TERKAIT

Dia mengatakan palang kereta api yang telah menewaskan dua anggota polisi dan satu TNI ini, perlintasan paling aman dibandingkan perlintasan lainnya.

Pasalnya warga yang melintas di perlintasan tersebut telah membayar dua orang untuk menjaga perlintasan kereta api tersebut.

Satu orangnya dibayar Rp 1,5 juta sehingga warga membayar Rp 3 juta.

Uang tersebut dikumpulkan dari iuran warga setiap RT-nya. Setiap RT akan secara bergantian membayar setiap bulannya.

"Perlintasan ini sebenarnya malah paling aman karena dijaga dua penjaga. Satu penjaga dibayar Rp 1,5 juta per bulan," lanjut dia.

Warga sekitar Sungai Cemoro Kalijambe, Sragen naik jembatan melihat proses pencarian korban tertabrak kereta api, Senin (14/12/2020).
Warga sekitar Sungai Cemoro Kalijambe, Sragen naik jembatan melihat proses pencarian korban tertabrak kereta api, Senin (14/12/2020). (Tribun Jateng/Mahfira Putri Maulani)

Namun dua penjaga ini hanya menunggu palang kereta api hingga pukul 22.00 WIB.

Naasnya kecelakaan maut tersebut terjadi satu jam setelah palang tidak dijaga yakni pukul 23.00 WIB.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas