Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar Epidemiolog Sebut Masyarakat Layak Menantikan Vaksin Sinovac, Ini Alasannya

Pakar Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyebut vaksin virus corona asal China, Sinovac, layak untuk dinantikan.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Gigih
zoom-in Pakar Epidemiolog Sebut Masyarakat Layak Menantikan Vaksin Sinovac, Ini Alasannya
WANG ZHAO / AFP
ILUSTRASI VAKSIN: Vaksin Sinovac Biotech, salah satu dari 11 perusahaan China yang disetujui untuk melakukan uji klinis vaksin virus corona potensial, ditampilkan pada konferensi pers selama tur media di sebuah pabrik di Beijing pada 24 September 2020 . Pakar Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyebut vaksin virus corona asal China, Sinovac, layak untuk dinantikan. 

Meskipun rampung akhir Mei, Tim Uji Vaksin bisa melaporkan hasil evaluasi uji penyuntikan tersebut pada akhir Januari 2021.

Relawan mengenakan masker dan pelindung wajah memperlihatkan nomor peserta Uji Klinis Vaksin Covid-19 saat akan menjalani penyuntikan vaksin di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Jumat (14/8/2020). Penyuntikan vaksin Covid-19 buatan China tersebut serentak dilakukan kepada 100 orang relawan di lima lokasi berbeda di Kota Bandung, yakni di Balai Kesehatan Unpad, Puskesmas Garuda, Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Dago, dan Puskesmas Ciumbuleuit. Penyuntikan vaksin dilakukan setelah para relawan menjalani pemeriksaan spesimen usap pada kunjungan pertama dan hasilnya menunjukkan tidak terinfeksi virus corona penyebab Covid-19. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Relawan mengenakan masker dan pelindung wajah memperlihatkan nomor peserta Uji Klinis Vaksin Covid-19 saat akan menjalani penyuntikan vaksin di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Jumat (14/8/2020). Penyuntikan vaksin Covid-19 buatan China tersebut serentak dilakukan kepada 100 orang relawan di lima lokasi berbeda di Kota Bandung, yakni di Balai Kesehatan Unpad, Puskesmas Garuda, Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Dago, dan Puskesmas Ciumbuleuit.  (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Hal itu karena dari 1620 relawan, 540 diantaranya telah telah melewati enam bulan pasca penyuntikan ke dua.

"Karena sebetulnya kan evaluasi itu dilihat dari para relawan setelah mendapat dua kali vaksinasi."

"Itu akan dilihat imunogenisitasnya itu pada bulan ke enam setelah vaksinasi."

"Itu akan dilihat di akhir Januari, jadi tentunya dari tim uji klinik belum bisa lakukan publikasi sebelum akhir Januari," kata dia.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Gratis, Kemenkes: Tanpa Syarat Apapun

Sehingga, hasil laporan itu dapat menjadi bekal bagi BPOM untuk mengeluarkan izin edar atau penggunaan darurat atau Emergency used Authorization (EuA).

"Kita akan memberikan laporan ke BPOM tentang efikasi, keamanan, dan imunogenisitas sehingga nanti akan dinilai BPOM."

Berita Rekomendasi

"Apakah memang sudah layak, kalau memang di periode setengahnya itu (akhir Januari) sudah bisa dilaporkan, BPOM akan mengeluarkan izin edar, untuk kemudian vaksinasi," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana, Taufik Ismail)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas