Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Pengamat Soal Dua Rival Jokowi saat Pilpres Jadi Menteri: Sangat Tipikal Politik Indonesia

Pandangan pengamat soal dua rival Presiden Jokowi saat Pilpres jadi Menteri, ada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kata Pengamat Soal Dua Rival Jokowi saat Pilpres Jadi Menteri: Sangat Tipikal Politik Indonesia
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) saling berjabat tangan usai memberikan keterangan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan terkait perolehan suara Pilpres 2019 di kediaman Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (27/6/2019) malam. Dalam keterangannya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menerima hasil keputusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan Pilpres 2019. Ini pandangan pengamat soal dua rival Presiden Jokowi saat Pilpres jadi Menteri, ada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. 

"Tapi setelah itu, partai-partai semua orientasinya sama, yaitu office seeking," kata Burhanuddin dalam tayangan Kompas TV, Selasa (22/12/2020).

Baca juga: Jelang Reshuffle Kabinet, Jokowi Menulis di Instagram: Yang Lalu Biarlah Berlalu

Direktur Public Affairs di Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini juga menuturkan, politik di Indonesia tidak terlalu terikat pada ideologi.

Namun lebih mengarah kepada office seeking atau upaya memburu jabatan.

Untuk itu, Burhanuddin tidak mempermasalahkan adanya 'rival' yang beralih menjadi 'kawan'.

Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) saling berjabat tangan usai memberikan keterangan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan terkait perolehan suara Pilpres 2019 di kediaman Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (27/6/2019) malam. Dalam keterangannya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menerima hasil keputusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan Pilpres 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) saling berjabat tangan usai memberikan keterangan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan terkait perolehan suara Pilpres 2019 di kediaman Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (27/6/2019) malam. Dalam keterangannya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menerima hasil keputusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan Pilpres 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Asalkan, tidak semua partai politik ditarik untuk mengisi jabatan di pemerintahan.

"Menurut saya, yang penting tidak seluruh kekuatan partai politik di DPR ditarik ke dalam koalisi."

"Karena kalau itu terjadi, maka terjadi politik kartel yang sempurna."

Baca juga: Resmi Jadi Menteri Sosial, Berikut Sepak Terjang Tri Rismaharini yang Gantikan Juliari P Batubara

Berita Rekomendasi

"Paling tidak ada tiga partai yang disisakan berada di luar pemerintahan, yaitu Partai Demokrat, PKS dan PAN," kata Burhanuddin.

Bila sampai politik kartel terjadi, maka pemilih dianggap tidak lagi berfungsi dengan baik.

Sebab, pemilih seharusnya menjadi oposisi yang memberikan tawaran kebijakan alternatif untuk pemerintah.

Jokowi Reshuffle Kabinet Indonesia Maju

Diketahui, Presiden Jokowi mengumumkan reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju pada Selasa (22/12/2020) hari ini.

Dalam pengumuman itu, Jokowi mengenalkan enam orang nama sebagai menteri-menteri baru di Kabinet Jokowi-Mak'ruf.

Baca juga: Sandiaga Uno Jabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, PA 212: Semoga Amanah

Pertama, Jokowi menyebut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari P Batubara.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas