Fakta Kelompok Teroris JI, Bungker Pembuatan Senjata Hingga Rekrut Santri Cerdas Jadi Pasukan Khusus
Penyidik Densus 88 Antiteror Polri terus mendalami seluk beluk kelompok Teroris Jamaah Islamiah (JI) di Indonesia.
Penulis: Adi Suhendi
"Jauh dari keramaian masyarakat, ini modus untuk menutupi kegiatan tersangka," kata Pandra.
Saat dibuka, ternyata bungker tersebut digenangi air setinggi lutut orang dewasa.
Pandra menyebutkan, bungker itu sengaja digenangi air untuk kepentingan tersangka menguji senjata yang telah dirakit.
Baca juga: Misteri Bungker Sedalam 3 Meter di Rumah Tokoh Jamaah Islamiyah Upik Lawanga
"Untuk menyamarkan agar tidak diketahui saat menguji," kata Pandra.
Selain digenangi air, untuk menyamarkan bungker pembuatan senjata api, Taufik Bulaga alias Upik Lawanga pun sengaja memelihara bebek.
Pandra mengungkapkan, Upik Lawanga dikenal warga sekitar dengan julukan Udin Bebek.
"Tersangka di sini mengaku bernama Safrudin, berjualan bebek potong, dikenal dengan nama Udin Bebek," kata Pandra.
Menurut Pandra, Upik Lawanga sengaja memelihara bebek untuk menyamarkan suara saat merakit ataupun menguji senjata.
"Jadi, tersangka memelihara bebek ini agar suara saat merakit senjata tidak terdengar oleh warga sekitar. Memang betul-betul dipikirkan oleh tersangka," kata Pandra.
2. Sebar kotak amal
Kelompok JI menncari dana untuk membiayai operasionalnya leawat menyebarkan kotak amal hingga berasal dari usaha pribadi jaringan teroris tersebut.
Dana yang terkumpul digunakan kelompok ini untuk operasi pemberangkatan para teroris ke Suriah dalam rangka kekuatan militer dan taktik teror.
Kemudian mengaji para pemimpin JI, serta untuk pembelian persenjataan atau bahan peledak yang digunakan untuk amaliyah.
Kadiv Humas Polri Argo Yuwono mengatakan kotak amal itu tersebar di seluruh daerah di Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.