Pelatihan Kelompok Teroris JI, Polri: Diikuti Enam Angkatan, 66 Lulusannya Diberangkatkan ke Suriah
"Pelatihan ini sudah berlangsung sebanyak enam angkatan. Totalnya mencapai 96 orang. 66 di antaranya berangkat ke Suriah," ujar Argo
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengungkapkan perekrutan anggota JI untuk dilatih di tempat pusat latihan teroris yang berlokasi di wilayah Jawa Tengah sudah berlangsung sejak 2011.
"Pelatihan ini sudah berlangsung sebanyak enam angkatan. Totalnya mencapai 96 orang. 66 di antaranya berangkat ke Suriah," ujar Argo dalam konferensi pers terkait terorisme di Mabes Polri, Senin (28/12/2020).
Baca juga: Polisi Ungkap Konsep Pelatihan Kelompok Teroris Jemaah Islamiyah, Anggota Bayar Rp 65 Juta per Bulan
Kenapa hanya 66 yang berangkat ke Suriah? Menurut Argo, beberapa di antara mereka yang mengikuti pelatihan telah ditangkap. "Karena itu jumlah mereka terus berkurang."
Kemudian, sambung Argo, dari 66 yang berangkat ke Suriah, beberapa di antaranya tewas di negara tersebut dan dimakamkan di sana.
Baca juga: Tak Cuma Rakit Bom, Kelompok Teroris Jamaah Islamiyah juga Dilatih Teknik Bela Diri dan Lempar Pisau
"Sisanya ada yang kembali ke Indonesia, dan sudah kami lakukan penangkapan. Bahkan sudah divonis."
Argo menambahkan, pusat latihan tempur di Ungaran yang diungkap Densus 88 merupakan markas pelatihan beladiri. "Ada juga pelatihan lain dan dilakukan di daerah lainnya juga," katanya.
Seperti diketahui, polisi berhasil membongkar tempat pusat latihan teroris yang berlokasi di wilayah Jawa Tengah.
Adapun lokasinya diketahui berada salah satu villa yang berada di wilayah Gintungan, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.
Di lokasi itu, sejumlah anak muda dari kelompok teroris Jemaah Islamiyah (JI) dilatih bela diri hingga merakit bom.
"Pusat latihan tersebut sudah disiapkan beberapa pelatih untuk membentuk para anggotanya terampil dalam membela diri, menggunakan pedang dan samurai sampai penyergapan dan perakitan bom."
Satu di antara pelatihnya adalah teroris Joko Priyono alias Karso yang ditunjuk sebagai pelatih oleh Amir atau Pimpinan JI Para Wijayanto.
Karso ditangkap pada 2019 lalu dan telah berstatus narapidana dengan masa hukuman lebih dari 3 tahun penjara.
“Lokasi ini menjadi tempat pelatihan para generasi muda JI. Mereka dilatih bergaya militer dengan tujuan untuk membentuk pasukan sesuai dengan program yang dibuat oleh pemimpin jaringan ini (JI),” kata Irjen Pol Argo Yuwono.
Dikatakannya, tempat itu juga menjadi tempat pelatihan para kader baru JI. Adapun organisasi itu kebanyakan merekrut pemuda cerdas dari beberapa pondok pesantren.