Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nikmati Perjalanan, Ini Obrolan Abu Bakar Baasyir Selama 8 Jam Jalur Darat Bogor-Sukoharjo

8 jam menempuh jalur darat, Abu Bakar Ba'asyir tak mengeluhkan kondisi kesehatannya, sang anak ceritakan perkembangan Kota Solo pada Ba'asyir.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Nikmati Perjalanan, Ini Obrolan Abu Bakar Baasyir Selama 8 Jam Jalur Darat Bogor-Sukoharjo
TribunSolo.com/Istimewa
Abu Bakar Ba'asyir bebas murni dari Lapas Gunung Sindur menuju ke Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (8/1/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama perjalanan hampir 8 jam lamanya menempuh jalur darat, Abu Bakar Ba'asyir tak mengeluhkan kondisi kesehatannya.

Putra Ba'asyir, Abdul Rochim atau biasa dipanggil Ustaz Iim mengungkapkan, selama perjalanan dari Bogor ke Sukoharjo, ayahnya tidak mengeluhkan apapun.

"Tidak ada keluhan kesehatannya," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (8/1/2021).

Suasana saat Abu Bakar Baasyir pembebasan
Suasana saat Abu Bakar Baasyir pembebasan (Tangkap layar kanal YouTube KompasTV)

Abu Bakar Ba'asyir Rindu Istri

Saat disinggung, apa yang paling dikangeni Ba'asyir dari Solo, pria yang akrab disapa Iim itu mengatakan belum mengetahui.

"Ustadz Abu belum mengatakan itu, tapi yang jelas yang paling dikangeni beliau adalah istrinya," imbuh dia.

Abu Bakar Ba'asyir akhirnya tiba di Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Dukuh Ngruki RT 04 RW 17, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (8/1/2021).

Berita Rekomendasi

Jubir Ponpes Ngruki, Endro Sudarsono mengatakan, kegiatan pertama saat Abu Bakar Ba'asyir sampai yakni menuju rumahnya terlebih dahulu di lingkungan pesantren.

Penampakan Abu Bakar Baasyir di Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, setelah bebas dari masa pidana 15 tahun penjara di Rutan Gunung Sindur Bogor, Jumat (8/1/2021).
Penampakan Abu Bakar Baasyir di Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, setelah bebas dari masa pidana 15 tahun penjara di Rutan Gunung Sindur Bogor, Jumat (8/1/2021). (TribunSolo.com/Agil Tri)

Setelah sampai di rumahnya, sosok yang bebas setelah menjalani hukuman akibat kasus terorisme itu, kemudian menyempatkan diri menyapa santri dari jarak yang jauh.

Dia melambaikan tangan beberapa kali.

Setelah itu salat dan makan bersama rombongan.

Bahkan warga Ponpes Al Mukmin Ngruki mulai santri hingga ustaz menyambut kepulangan Abu Bakar Ba'asyir dengan pekikan Allahu Akbar.

Saat itu Abu Bakar Ba'asyir terlihat menggunakan kursi roda di pintu masjid.

8 Jam Perjalanan, Tiba di Ponpes Tidak Ada Acara Penyambutan

Abu Bakar Ba'asyir diketahui berangkat dari Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor pagi ini Pukul 05.21 WIB.

Mereka melakukan perjalanan melalui jalur darat selama kurang lebih 8 jam.

Bukan Pakai Pesawat

Abu Bakar Ba'asyir keluar lapas menggunakan ambulans berplat nomor B-1642-PIX.

Mobil tersebut didampingi empat mobil pendamping yang mengikuti dari belakang.

Endro Sudarsono mengatakan keempat mobil tersebut diisi perwakilan keluarga, tim pengacara muslim (TPM), dan tim dokter.

Putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim atau Ustaz Iim turut dalam rombongan penjembut.

"Yang menjemput ada perwakilan keluarga, salah satunya Ustaz Iim, PTM, dan tim medis," kata Endro kepada TribunSolo.com.

"Jadi ada 3 unsur yang menjemput dan empat mobil," tambahnya.

Setibanya di Pondok Pesantren Al - Mukmin, tidak ada acara penyambutan kedatangan Abu Bakar Ba'asyir.

Pertimbanganya, masih mewabahnya virus Corona.

"Tidak ada penerimaan tamu. Ini juga masih Pandemi Covid-19, supaya bisa bersinergi dengan pemerintah," tutur Endro.

Menikmati Perjalanan, Bincang-bincang Soal Perkembangan Kota Solo

Setelah sekian lama tak melihat suasana bebas, Abu Bakar Ba'asyir terhenyak saat melewati Kota Solo, Jumat (8/1/2021).

Mantan terpidana terorisme yang bebas setelah masa tahanan 15 tahun itu langsung pulang.

Ba'asyir bertolak dari Lapas Khusus Kelas II A Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jabar pukul 05.21 WIB menuju ke kediamannya.

Yakni di Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Dukuh Ngruki RT 04 RW 17, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Rombongan Ba-asyir menggunakan jalur darat alias mobil di antaranya keluar dari pintu Tol Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

Sehingga rombongan melewati Kota Solo, saat perjalanan menuju Ponpes Ngruki.

Mereka tiba pukul 13.40 WIB.

Abu Bakar Ba'asyir bebas murni dari Lapas Gunung Sindur menuju ke Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (8/1/2021).
Abu Bakar Ba'asyir bebas murni dari Lapas Gunung Sindur menuju ke Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (8/1/2021). (TribunSolo.com/Istimewa)

Menurut Kuasa Hukum Ba'asyir, Ahmad Mihdan, sepanjang perjalanan kedua putra Ba'asyir memberitaukan perkembangan Kota Solo.

Termasuk pembangunan Kota Solo, yang saat ini memiliki Flyover Manahan.

"Selama diperjalanan dua putranya menjelaskan kondisi Solo, seperti flyover," kata dia.

"Saat melintas di Flyover Manahan, Ustadz Abu mengatakan ini Solo yang baru," imbuhnya.

Keluarga Siap Bentengi dari Paham Radikalisme

Putra Ba'asyir, Abdul Rochim mengatakan, paham radikalisme tidak hanya dari kelompok ISIS saja, tapi dari kelompok radikalisme lainnya.

"Apapun pemikiran dan cara berfikir tidak benar, berlebih-lebihan, ekstrimisme dan sebagainya, apapun namanya ISIS atau tidak ISIS, akan diupayakan dijauhkan," kata dia, Rabu (8/1/2020).

Ba'asyir sendiri sebelumnya divonis 15 tahun hukuman penjara oleh Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada 2011. Putusan itu tak berubah hingga tingkat kasasi.

Baca juga: Abu Bakar Baasyir Minta Maaf

Ba'asyir dianggap terbukti secara sah dan meyakinkan menggerakkan orang lain dalam penggunaan dana untuk melakukan tindak pidana terorisme.

"Dari pihak keluarga semampunya, dan kita berikan penjelasan untuk menjauhkan pemikiran demikian," ucapnya.

Pria yang akrab disapa Iim itu memiliki cara tersendiri untuk menjauhkan Ba'asyir dari kelompok paham radikalisme.

Mantan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir berada di dalam mobil saat meninggalkan Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/1/2021). Abu Bakar bin Abud Ba'asyir alias Abu Bakar Ba'asyir resmi bebas dari penjara setelah menuntaskan 15 tahun masa pidananya atas tindak pidana terorisme. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir berada di dalam mobil saat meninggalkan Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/1/2021). Abu Bakar bin Abud Ba'asyir alias Abu Bakar Ba'asyir resmi bebas dari penjara setelah menuntaskan 15 tahun masa pidananya atas tindak pidana terorisme. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Pihaknya akan meluruskan pemahaman radikalisme tersebut dengan ilmu.

"Caranya terbaik untuk meluruskan atau menghadapi pemikiran itu dengan ilmu," katanya.

"Kita kembalikan pandangan itu dengan ilmunya, bagaimana Al-quran dan sunah rosullulah mengajarkan Islam yang benar," jelasnya.

"Ketika kita bisa kembali yang benar dengan ilmu yang luas, maka akan ada keseimbangan ilmu dalam berpandangan. Upaya seperti itu insya allah yang akan dilakukan," terangnya. (tribun network/thf/TribunSolo.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas