Kotak Hitam Sriwijaya Air Ditemukan, KNKT: Butuh Waktu 5 Hari untuk Membaca Flight Data Recorder
untuk membaca data pada Flight Data Recorder yang merupakan bagian dari black box atau kotak hitam dibutuhkan waktu tiga sampai lima hari.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
Selanjutnya, Kasal Yudo Margono kembali melaporkan temuan terbaru tim penyelam pada pukul 16.40 WIB, yakni ditemukannya FDR dan dua ULB yang ternyata terlepas dari Cockpit Voice Recorder (CVR).
"Pukul 16.40, Kepala Staf Angkatan Laut melaporkan kembali bahwa Flight Data Recorder sudah ditemukan dan dilaporkan pula bahwa Underwater Locator Beacon ditemukan sebanyak dua," jelas Hadi.
Sehingga saat ini tim penyelam harus mencari CVR tersebut tanpa dibantu sinyal atau bunyi dari ULB atau pinger.
"Artinya, satu lagi Cockpit Voice Recorder masih perlu dicari dengan tanpa adanya bantuan Beacon tersebut," tegas Hadi.
Kendati demikian, Hadi meyakini CVR itu tidak jauh dari lokasi ditemukannya ULB yang seharusnya juga melekat pada CVR.
"Namun kami meyakini semua bahwa karena Beacon yang ada di Cockpit Voice juga ditemukan di sekitar itu, maka dengan keyakinan yang tinggi Cockpit Voice juga akan segera ditemukan," pungkas Hadi.
Sebelumnya, hal ini sempat terjadi pada temuan black box pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh pada 2015 lalu.
Seperti yang disampaikan mantan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi dalam tayangan Kompas TV, Senin (11/1/2021) kemarin.
"Mudah-mudahan si pinger ini tidak loncat dari black box nya. Sehingga yang dicari, black boxnya ada di situ. Pengalaman AirAsia, ini lepas, si pingernya itu lepas, tidak dengan black boxnya," kata Tatang.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 dengan rute Jakarta (CGK) - Pontianak (PNK) telah kehilangan kontak pada Sabtu (9/1/2021), pukul 14.40 WIB.
Pesawat Boeing 737-500 ini jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Dalam pesawat naas ini, terdapat 6 kru aktif serta 6 kru tambahan, 40 penumpang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.
KNKT Menduga Mesin Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Masih Hidup Sebelum Membentur Air
Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) tengah melakukan investigasi terkait kecelakaan yang meninpa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Perairan Kepulauan Seribu, setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Supadio Pontianak.