TNI AU Terbangkan Personel Paskhas, Bawa Alutsista Bantu Tangani Korban Banjir Kalsel
Tim membawa perahu karet dan bantuan logistik dalam rangka mempercepat pemulihan penanganan korban banjir di Kalimantan Selatan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Udara kembali menerbangkan alutsista ke Banjarmasin, Sabtu (16/1/2021) pagi guna mempercepat penanganan serta pemulihan bencana banjir di Provinsi Kalimantan Selatan.
Operasi kemanusian ini merupakan perintah dari Panglima TNI untuk memberangkatkan alutsista dan personel guna membantu korban bencana alam di Kalimantan Selatan maupun Sulawesi Barat.
Pesawat TNI AU yang dilibatkan adalah A-1327 dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdana Kusuma yang mengangkut personel Paskhas TNI AU lengkap dengan peralatan Search and Rescue (SAR).
Tim membawa perahu karet dan bantuan logistik dalam rangka mempercepat pemulihan penanganan korban banjir di Kalimantan Selatan.
Selain itu, Skadron Udara 33 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, hari ini juga memberangkatkan Pesawat A-1330 melalui Lanud Halim Perdana Kusuma guna membawa bantuan logistik dan personel.
Kedua pesawat tersebut, saat ini sudah berangkat menuju lokasi atau area di Kalimantan Selatan dalam rangka membantu korban terdampak bencana banjir.
Perkantoran Lumpuh Total
Sementara itu Perkantoran Pemkab Hulu Sungai Tengah Provinsi Kalimantan Selatan lumpuh total.
Perkantoran yang terendam yakni Kantor Bupati HST, DPRD HST, KPPN Barabai, Kantor Pos, Polres HST, Gedung Murakata, dan beberapa SKPD yang berada di Jalan Perwira, Jalan Bhakti, Jalan Ganesya, dan Jalan Brigjen Hasan Basri.
Baca juga: Puluhan Warga Kurau Kalsel Mengungsi di Kandang Ayam, Tanpa Toilet dan Kamar Mandi
Bahkan, sepanjang jalan Ir P H M Noor ketinggian air mencapai dada orang dewasa.
Bupati Hulu Sungai Tengah A Chairansyah menyebut seluruh perkantoran lumpuh.
"Pemkab HST memang lumpuh dalam kegiatan administrasi seperti ke kantor dan absen. Namun, seluruh ASN dan SKPD kami minta untuk mendirikan posko dan dapur umum di daerah aman sekitar mereka," ujarnya.
Selain itu, listrik dan air di Barabai juga mati total. Bahkan, sejak Rabu (13/1/2021) malam hingga Jumat (15/1/2021) listrik belum juga menyala.
"Air bersih juga sudah mulai habis," ujarnya.
A Chairansyah kini tetap berada di rumah dinas bupati bersama keluarga dan wakil bupati.
"Wakil Bupati juga terus melakukan pemantauan. Kami juga terus memantau kondisi Barabai," katanya.
Meski demikian, ia belum dapat merinci berapa banyak wilayah terendam mengingat seluruh SKPD dari BPBD, Dinas Sosial, hingga Dinas Kesehatan masih melakukan bantuan dan evakuasi di lapangan.
"Wilayah Barabai Kota paling parah sejak 50 tahun terakhir kata warga. Kalau di Pajukungan memang sering terendam termasuk Kecamatan Labuan Amas Utara. Sekarang wilayah Barabai juga terdampak," ujarnya.
Ia berharap masyarakat tetap waspada dan sabar saat musibah terjadi.
"Bantuan sudah banyak tiba, dari HSS, Tapin, Balangan, dan daerah lain. Kami berterima kasih," ujarnya.