Minta Pedagang Daging Sapi Tidak Mogok, IKAPPI: Solusinya, Kurangi Volume Penjualan
IKAPPI meminta para pedagang daging sapi di wilayah Jabodetabek ini untuk tetap berjualan, namun mengurangi volume penjualan daging
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
"Mengingat kondisi pasar semakin sepi dan daya beli menurun, kami khawatir jika seluruh pedagang daging yang mogok akan berefek pada sepinya pedagang yang lain," papar Abdullah.
Abdullah kembali menekankan harapannya agar para pedagang daging sapi ini memilih solusi dengan mengurangi volume penjualan, bukan melakukan aksi mogok.
"Kami mengetahui bahwa kondisi ini cukup sulit, tetapi kami berharap agar bertahan dan berdagang sebagaimana mestinya, walaupun volumenya berkurang adalah solusi saat ini," pungkas Abdullah.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa para pedagang daging sapi di Jabodetabek akan melakukan aksi mogok sela 3 hari dan aksi ini mulai Rabu, 20 Januari 2021.
Rencana ini tertuang pada surat edaran Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) bernomor 08/A/DPD-APDI/I/2021 karena dipicu tingginya harga daging sapi di pasaran sejak awal 2021.
Selama beberapa hari terakhir, harga daging sapi murni mencapai Rp 120 ribu per kg, padahal biasanya berkisar pada Rp 110 ribu hingga Rp 114 ribu per kg.
Sementara harga daging sapi bagian paha belakang mencapai Rp 126 ribu per kg selama beberapa hari terakhir, padahal harga biasanya mencapai lebih dari Rp 100 ribu per kg.