BPPT Kaji Fenomena Kemunculan Seaglider di Perairan Indonesia
BPPT bakal melakukan kajian terhadap seaglider atau drone bawah laut yang muncul di perairan Indonesia.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bakal melakukan kajian terhadap seaglider atau drone bawah laut yang muncul di perairan Indonesia.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) untuk mendalami soal seaglider.
"Drone bawah laut itu merupakan bagian dari kajian kita bersama-sama juga dengan dalam konteks kemarin ini ditemukannya drone yang disebut seaglider itu. Kami bersama-sama dengan Pushidrosal, juga sudah minta kita untuk melakukan kajian cepat tegntang itu," ucap Hammam pada Rapat Koordinasi Riset dan Inovasi Nasional Tahun 2021 di Graha Widya Bhakti Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (28/1/2021).
Baca juga: Kemlu: Tidak Ada Negara Yang Mengklaim Seaglider Yang Ditemukan di Selayar
Hammam mengungkapkan saat ini sedang berkembang teknologi untuk melaksanakan mitigasi bencana dengan menggunakan platform yang disebut dengan argo float.
Menurut Hammam, teknologi ini juga merupakan upaya surveilans terhadap kondisi di bawah laut.
"Ini juga bagian dari surveilans yang kita laksanakan," ungkap Hammam.
Hammam mengungkapkan bahwa pemetaan atau batimetri dari dasar laut itu merupakan upaya memahami seluruh isi dari laut.
Pemetaan ini juga berkaitan dengan penanganan bencana maupun kecelakaan transportasi yang berkaitan dengan wilayah perairan .
"Serta juga melaksanakan upaya-upaya untuk SAR seperti halnya yang kita lakukan dalam pencarian blackbox, maupun kapal karam. Seperti yang kita laksanakan di Danau Toba itu kita menggunakan robot remote untuk melaksanakan kegiatan tersebut," pungkas Bambang.
Seperti diketahui, seaglider berfungsi untuk merekam data di bawah laut seperti suhu dan salinitas.
Data tersebut berguna untuk aktivitas pertambangan, pengeboran bawah laut, dan juga penangkapan ikan.
Selain itu data salinitas, arus, dan suhu di suatu kedalaman laut juga berguna bagi aktivitas militer, khususnya bagi aktivitas kapal selam.
Sebabnya data tersebut akan berpengaruh terutama pada kesenyapan kapal selam.