Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Moeldoko Sindir AHY: 'Dipilih Aklamasi Kenapa Takut Ya?'

AHY mengungkapkan, ada gerakan politik yang ingin mengambil alih kepemimpinan partai secara paksa.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Moeldoko Sindir AHY: 'Dipilih Aklamasi Kenapa Takut Ya?'
KOMPAS.com Kristianto Purnomo / Biro Pers Istana Kepresidenan Rusman
Moeldoko dan AHY. Moeldoko menduga ia dituding terlibat rencana kudeta Demokrat karena para kader pernah mendatangi rumahnya untuk curhat. 

Gabungan dari pelaku gerakan itu ada 5 (lima) orang, terdiri dari 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu.

Baca juga: DPD dan DPC Demokrat Kalbar Telah Teken Kesetiaan Terhadap AHY

Sedangkan yang non-kader partai adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan.

"Tentunya kami tidak mudah percaya dan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah (presumption of innocence) dalam permasalahan ini," ucap AHY.

Sementara itu, Ketua Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan(BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron mengungkap temuan adanya aliran dana yang diduga untuk menyogok DPC dalam operasi gerakan kudeta ini.

"Pertemuan terakhir tentu kami juga berkoordinasi dengan dewan kehormatan partai dan mahkamah partai dalam 1-2 minggu ini akan bekerja kemudian berita acara untuk yang sudah dipanggil," kata Ketua BPOKK Partai Demokrat Herman Khaeron di DPR kemarin.

"Dan bahkan ini perlu dicatat. Ada pembiayaan ataupun ada uang yang cukup besar, disebutkan unlimited untuk membiayai," sambungnya.

Herman menyebut adanya aliran dana itu diungkapkan oleh para saksi yang melapor. Para saksi itu, kata Herman, melihat secara langsung.

Berita Rekomendasi

"Ya saya tidak menyebutkan itu. Ini berdasarkan kesaksian para saksi yang bertemu langsung dengan pihak eksternal itu, dan langsung ketemu," ujarnya.

Sampai saat ini, Herman belum mengetahui, sudah sampai mana saja aliran dana itu. Dia memperkirakan uang yang ditawarkan ke DPC Senilai Rp 100 juta.

"Beberapa DPC sudah diberikan uang, sudah disebarkan.Kepada DPC janjinya 100 juta per DPC," ujarnya seraya memastikan hingga kini temuan yang dimaksud masih dalam pemeriksaan dewan kehormatan partai dan mahkamah partai.

Moeldoko menambahkan, dirinya sempat bertemu dengan anggota dan mantan anggota Demokrat seperti yang dituduhkan sejumlah pengurus partai berlambang mercy tersebut.

Selain di hotel Moeldoko mengatakan pertemuan dilakukan beberapa kali termasuk di rumahnya.

"Beberapa kali loh masanya. Ya ada di hotel ada di mana-mana. engga terlalu penting lah," kata Moeldoko.

Hanya saja menurut Moeldoko, dalam pertemuan tersebut dia posisinya pasif. Dia diajak untuk melakukan pertemuan, bukan dia yang mengajak.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas