Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Moeldoko Sindir AHY: 'Dipilih Aklamasi Kenapa Takut Ya?'

AHY mengungkapkan, ada gerakan politik yang ingin mengambil alih kepemimpinan partai secara paksa.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Moeldoko Sindir AHY: 'Dipilih Aklamasi Kenapa Takut Ya?'
KOMPAS.com Kristianto Purnomo / Biro Pers Istana Kepresidenan Rusman
Moeldoko dan AHY. Moeldoko menduga ia dituding terlibat rencana kudeta Demokrat karena para kader pernah mendatangi rumahnya untuk curhat. 

"Intinya aku datang diajak ketemu wong saya biasa di kantor saya itu setiap hari menerima orang, menerima berbagai kelompok di kantor saya," katanya.

Moeldoko heran mengapa pertemuan tersebut menjadi masalah. Termasuk lokasi pertemuan yang digelar di hotel." Jadi apa yang salah? Apa mau pertemuan di mana hak gw. Ngapain ikut campur? Gitu," katanya.

Moeldoko tidak menjawab saat ditanya sejumlah nama anggota dan mantan anggota Partai Demokrat yakni Johny Allen, Muhammad Nazarudin dan Darmizal ikut pertemuan.

Moeldoko mengaku tidak peduli dengan siapa saja yang ikut dalam pertemuan tersebut.

"Saya nggak perduli itu siapa, wong saya itu hanya datang, ngobrol saja," pungkasnya.

Moeldoko mengatakan tak hanya dirinya yang didatangi pengurus dan mantan pengurus Demokrat tersebut.

Menurut dia Menteri Kordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga pernah didatangi oleh anggota dan mantan anggota Demokrat tersebut.

Berita Rekomendasi

"Pak LBP juga pernah cerita sama saya. Saya juga didatangi oleh mereka mereka, saya juga sama. Tapi gak ribut begini," kata dia.

Moeldoko mengatakan bahwa permasalahan ditubuh partai Demokrat merupakan dinamika partai biasa. Pengurus partai seharusnya tidak perlu takut, karena di Partai Demokrat ada Susilo Bambang Yudhoyono dan Agus Harimurti Yudhoyono.
"Saya ini siapa sih. Saya ini apa biasa biasa aja. Di Demokrat ada pak SBY ada putranya mas AHY, apalagi dipilih secara aklamasi kenapa mesti takut ya . Kenapa mesti menanggapi seperti itu? Wong saya biasa biasa saja. Dinamika dalam sebuah parpol ya biasa ya seperti itu," pungkasnya. (tribun network/taufik/umam)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas