Susi Pudjiastuti Diserang di Twitter dan Disebut Kadrunwati, Mantan Jubir KPK Turut Beri Komentar
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mendadak ramai dibicarakan di media sosial khususnya twitter.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mendadak ramai dibicarakan di media sosial khususnya twitter.
Banyak netizen yang menyerangnya dan melabeli julukan-julukan kepadanya.
Tampak dari akun twitter miliknya @susipudjiastuti, dirinya sempat me-retweet cuitan para netizen yang bernada negatif ditujukan kepadanya.
Cuitan netizen yang di-retweet satu di antaranya yang menyebut latar belakang pendidikan Mantan Menteri KKP tersebut tidak jelas.
Bahkan, realitas media sosial yang menimpa Susi tersebut direspons oleh Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Febri Diansyah.
Febri pun menanggapinya melalui cuitan di twitter pribadinya.
Baca juga: Sederet Kritik dan Kecaman Atas Cuitan Permadi Arya soal Islam Arogan
"bbrpa hari ini ga terlalu perhatikan twitter. tp ada satu hal yg sering muncul dan bikin jd pengen tahu sih: kenapa bu @susipudjiastuti seperti diserang di medsos oleh berbagai pihak akhir2 ini ya?"
Cuitan Febri itu pun mendapat banyak like dan retweet oleh warganet, termasuk Susi Pudjiastuti.
Susi langsung menjawabnya.
Ia mengatakan, hal tersebut merupakan buntut dirinya mengajak unfollow twitter Permadi Arya alias Abu Janda.
Baca juga: Guntur Romli Nilai Ujaran Permadi Arya alias Abu Janda ke Natalius Pigai Bukan Rasisme
Baca juga: Tagar Tahan Abu Janda dan Save Permadi Arya Trending di Twitter, Buntut Dugaan Ujaran Kebencian
"Ayo unfollow. Untuk kedamaian dan kesehatan kita semua. Ayo! Ayo!" tulis Susi dalam akun Twitter-nya.
Oleh karena itu, Susi mengatakan dirinya diserang oleh warganet lantaran adanya penerapan stigma identifikasi, buntut ajakan unfollow tersebut.
"Krn ajak unfollow hate speech, krn polarisasi mk stigma identifikasipun diterapkan, dianggap tidak suka gol. hate speech mk sy diidentifikasi sbgai Kadrunwati," ujar Susi membalas cuitan Febri.
Susi menyebut, dirinya diserang tidak hanya lewat kata-kata, tetapi juga menggunakan foto-foto yang beredar.
Satu di antaranya yakni saat dirinya berpose dengan para putri-putri Cendana.
Dirinya disebut sebagai trio kadal gurun.
Baca juga: Susi Pudjiastuti Unblock Twitter Sandiaga Uno, Beri Pesan Pertama untuk sang Menparekraf
"Susi-susiair -susi suap wartawan, semua harus kena. Maka beredar susiair pailit, utang 1 T, aset akan disita, datanya webinar bln april, list yg diedarkan kkp waktu perang bibit lobster dll. Nanti tatto, ngrokok, minum wine jg ..tapi ada netizen yg bingung kadrun kok ngewine," tulis Susi lagi menanggapi Febri Diansyah.
Jawaban Susi pun juga dibalas oleh Febri dengan kalimat jenaka.
"Ada2 aja pake istilah kadrunwati.. semoga sehat2 selalu Bu.. banyak minum air putih (untuk ini mmg sebaiknya bukan air laut)."
Cuitan Dewi Tanjung
Susi Pudjiatuti juga sempat menanggapi adanya berita media yang menyebut sosok Dewi Tanjung ikut serta mengkritik Susi Pudjiastuti.
"Ada yang kenal ???????," tulis Susi mempertanyakan siapa Dewi Tanjung.
Sementara itu, Dewi Tanjung pun membuat cuitan menanggapi Susi Pudjiastuti.
Dewi meminta kepada Bu Susi agar tidak tersinggung dengan pernyataannya.
"Dear Bu Susi anda tidak usah merasa terganggu dengan statemen saya selama anda benar-benar tulus bela rakyat. Saya bukan menteri, saya hanya caleg gagal.
Tapi saya bukan orang yang mudah sakit hati karna tidak mendapatkan jabatan, bagi saya kedamaian dan keutuhan negara di atas segalanya," tulis Dewi Tanjung, Rabu (3/2/2021).
Bahkan, dirinya juga mengaku sebagai seorang caleg yang gagal lolos ke Senayan.
Seperti diketahui, Dewi merupakan kader PDI Perjuangan (PDIP).
Di cuitannya yang lain, Dewi Tanjung mengungkapkan bahwa merasa berat hati ketika Susi Pudjiastuti tidak lagi terpilih menjadi menteri pada periode ke-dua pemerintahan Joko Widodo.
Namun, Dewi Tanjung menyebut kini tidak ada lagi kecewaan tersebut.
Lantaran menurutnya, sosok Susi kini kerap memberikan kritik kepada pemerintahan.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)