Menko PMK Ingatkan Pentingnya Kesetaraan Akses untuk PJJ
Menko PMK Muhadjir Effendy ingatkan pentingnya kesetaraan dalam pemberian akses untuk siswa dalam melaksanakan PJJ.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan penerapan pendidikan jarak jauh (PJJ) dapat memperlihatkan kesenjangan dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Dirinya mengingatkan pentingnya kesetaraan dalam pemberian akses untuk siswa dalam melaksanakan PJJ.
"Jangan bicara industri 4.0 terutama dengan mereka yang ada di pelosok, tapi bagaimana anak-anak mendapatkan akses pendidikan. Tugas saya sebagai Menko PMK adalah memastikan hal itu dengan baik. Kita tidak boleh membiarkan satu orang pun anak bangsa terabaikan," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Senin (8/2/2021).
Baca juga: Meski PJJ Masih Berlaku, Menko PMK Minta Guru Mengajar dari Sekolah
Menurut Muhadjir, program pendidikan di Indonesia harus meliputi empat hal, yaitu akses, kuantitas, kualitas, dan kesesuaian.
Empat hal tersebut harus diramu sedemikian rupa untuk bisa mencapai cita-cita di dalam Undang-Undang Dasar 1945.
"Biar ada kuantitas tapi tidak merata, tidak memberikan akses yang sama kepada anak-anak bangsa juga akan menciptakan ketimpangan yang menganga," tutur Muhadjir.
Baca juga: Menko PMK Cerita Soal Minimnya Akses Belajar di Nduga Papua
PJJ merupakan sistem pendidikan modern yang menggunakan sarana belajar elektronik dan berbasiskan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Sejalan dengan tuntutan era globalisasi dan industri 4.0.
Kualitas tanpa kuantitas, menurut Muhadjir, akan membuat Indonesia semakin tertinggal.
Demikian juga kualitas dan kuantitas tanpa ada kesesuaian dengan dunia kerja pun percuma.