Mengenal Bendungan Tukul di Kampung Halaman SBY yang 'Dibangun' di Era Jokowi
Presiden berharap, bendungan tersebut dapat betul-betul bermanfaat bagi perekonomian masyarakat.
Penulis: Hasanudin Aco
Konstruksi dimulai sejak tahun 2013 dan direncakan rampung pada 2016.
Namun terkendala masalah pembebasan lahan sehingga kemudian mundur hingga tahun 2020.
Bendungan akan memiliki kapasitas 8,68 meter kubik dan diharapkan dapat mengairi lahan seluas 600 hektar. Bendungan ini mampu menyediakan pasokan air baku sebesar 0,35 meter kubik per detik.
Tak hanya itu, waduk ini juga akan dilengkapi pembangkit listrik dengan kapasitas listrik sebesar 0,64 MW.
Pekerjaan konstruksi dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) di bawah supervisi PT Mettana (JO) Anugerah Kridaparadana.
Dikomentari Andi Arief
Sementara itu, politikus Partai Demokrat berkomentar di twitter beberapa saat setelah Jokowi meresmikan bendungan Tukul di kampung halaman SBY di Pacitan.
"Belajar dari pembangunan waduk di Pacitan, belajar soal continuitas. Pojek MP3EI ini saya ingat konstruksinya dibangun 2013. Rencana selesai 2016 namun mundur menjadi 2021 ini. Banyak Projek MP3EI yang dirancang zaman SBY dilanjutkan Pak Jokowi. Contoh baik," tulis Andi Arief.
Cuitan SBY di Medsos terkait kritik
Sebelumnya, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY angkat bicara soal kritikan yang marak diperbincangkan usai pernyataan Presiden Jokowi soal pemerintah menerima Kritik,
SBY membuat perumpamaan antara kritikan dan pujian dengan obat dan gula.
Hal ini disampaikan oleh SBY dalam akun twitter resmi miliknya @SBYudhoyono pada Sabtu (13/2/2021) kemarin.
Perumpamaan yang dimaksud ialah, obat terasa pahit namun jika obatnya tepat dan dosisnya tepat maka akan membuat seseorang menjadi sehat.
Namun, gula juga terasa manis namun bila dikonsumsi terlalu banyak akan mendatangkan penyakit.