Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri: Penunjukan Kabareskrim Baru Tidak Lama Lagi

jabatan kabareskrim sempat kosong selama lebih dari 2 minggu setelah Jenderal Listyo Sigit Prabowo ditunjuk oleh Jokowi menjadi Kapolri.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Sanusi
zoom-in Polri: Penunjukan Kabareskrim Baru Tidak Lama Lagi
Tangkap layar kanal YouTube KompasTV
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyatakan penunjukkan calon Kabareskrim nantinya akan diumumkan dalam waktu dekat ini.Nantinya, Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan menerbitkan Surat Telegram Rahasia (STR) yang terkait penunjukan tersebut. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon jenderal yang akan menduduki jabatan Kepala Bareskrim Polri mulai menemukan titik terang.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal segera menunjuk sosok yang mengisi kursi tersebut.

Diketahui, jabatan itu sempat kosong selama lebih dari 2 minggu setelah Jenderal Listyo Sigit Prabowo ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Kapolri.

Baca juga: Penjelasan Kejagung Soal Kasus Databasenya yang Diretas

Baca juga: Kapolsek Astana Anyar dan Anak Buahnya Terlibat Narkoba, Cukupkah Hanya Dipecat? Ini Kata Pengamat

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyatakan penunjukkan calon Kabareskrim nantinya akan diumumkan dalam waktu dekat ini.

Nantinya, Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan menerbitkan Surat Telegram Rahasia (STR) yang terkait penunjukan tersebut.

"Belum ada TRnya tunggu ya. Nggak lama lagi," kata Irjen Argo kepada wartawan, Rabu (17/2/2021).

Berita Rekomendasi

Namun demikian, Argo masih enggan untuk membocorkan nama jenderal yang akan menduduki jabatan Kabareskrim tersebut.

Sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) memperkirakan penunjukan Kabareskrim baru akan diputuskan pada pekan depan. Khususnya setelah rapat pimpinan (Rapim) TNI-Polri berakhir pada Rabu (17/2/2021).

"Dengan telah berakhirnya Rapim Polri Rabu siang ini, IPW melihat penetapan Kabareskrim baru akan segera dilakukan, sehingga pekan depan diperkirakan sudah ada Kabareskrim baru," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane saat dikonfirmasi, Rabu (17/2/2021).

Dalam pantauan IPW, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dinilai bersikap tegas dalam memilih Kabareskrim baru.

Penunjukan Kabareskrim adalah kewenangan Kapolri tapi prosedurnya harus melalui Wanjakti yang dipimpin Wakapolri.

Dijelaskan Neta, posisi Kabareskrim merupakan jabatan yang penting dan strategis di tubuh Polri. Posisi itu ujung tombak fungsi penegakan hukum di Indonesia.

Ia menilai Sigit tentunya tidak mau mengambil risiko menunjuk seseorang yang belum ia percaya untuk menjadi kabareskrim. Sebagai Kapolri, Sigit akan memilih orang yang betul ia kenal agar konsep Presisinya bisa berjalan maksimal.

"IPW yakin bahwa nama Kabareskrim baru itu sudah ada di tangan Sigit. Sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk menunjuk perwira tinggi (pati) yang ia percaya menjadi Kabareskrim. Biasanya Rabu atau Kamis Wanjakti sudah selesai dan Jumat diumumkan TR nya. Jadi publik harus sabar menunggu," tukas dia.

Muncul Nama Baru di Bursa Calon Kabareskrim, Bertugas di Luar Institusi Polri, Ini Profilnya

Nama-nama calon Kabareskrim terus bermunculan setelah kursi tersebut ditinggalkan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang kini menjadi orang nomor satu Korps Bhayangkara.

Kursi Kabareskrim masih kosong, kini semua tugas Kabareskrim dikerjakan oleh Wakabareskrim.

Selain nama sejumlah Kapolda hingga Wakabareskrim, ada nama jenderal bintang dua yang tugas di luar institusi Polri diisukan masuk bursa calon kabareskrim.

Dia adalah Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Irjen Pol Karyoto yang merupakan lulusan Akpol tahun 1990.

Deputi Penindakan KPK Karyoto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Deputi Penindakan KPK Karyoto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (14/10/2020). (Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama)

Namanya Masuk Bursa Calon Kabareskrim, Irjen Pol Karyoto Bersuara

Menanggapi isu tersebut, Karyoto mengatakan merupakan hal yang lumrah jika dirinya yang memiliki pangkat Inspektur Jenderal (Irjen) atau bintang dua dicalonkan sebagai Kabareskrim yang merupakan jenderal bintang tiga.

Namun, Karyoto menegaskan, tak memiliki ambisi untuk menduduki jabatan penting di Kepolisian tersebut.

"Kalau kita dicalonkan ya namanya bintang dua wajar-wajar saja, tapi kalau kita bicara punya ambisi tidak ya," kata Karyoto saat dikonfirmasi, Selasa (16/2021).

Karyoto tak ingin berandai-andai mengenai isu tersebut.

Irjen Karyoto Masih Fokus di KPK

Saat ini, Karyoto mengaku fokus bekerja sebagai Deputi Penindakan KPK untuk mengusut berbagai kasus korupsi, termasuk dugaan suap pengadaan bantuan sosial (bansos) Covid-19.

"Prinsipnya di mana pun kita bekerja ya kita bekerja dengan baik. Seperti sekarang ada kecurigaan tentang bansos dan lain-lain," kata dia.

Karyoto sudah merasa terhormat hanya dengan namanya disebut menjadi calon Kabareskrim.

Namun, Karyoto menegaskan, dirinya hanya ingin fokus bekerja semaksimal mungkin.

"Prinsipnya juga kalau kita masuk dicalonkan saja itu sebuah kehormatan. Yang penting kita bekerja dengan baik. Mudah-mudahan apa yang kita kerjakan betul-betul dapat bermanfaat untuk bangsa dan negara. Dan ingat KPK ini bekerja pertanggungjawabannya ke publik," kata Karyoto.

Deputi Penindakan KPK Karyoto
Deputi Penindakan KPK Karyoto (Ilham Rian/Tribunnews.com)

Profil Irjen Pol Karyoto

Karyoto merupakan perwira tinggi Polri yang sejak 14 April 2020 brsamaan dengan amanahnya menjabat Deputi Penindakan KPK.

Dirinya berpangkat Inspektur Jenderal Polisi atau Jenderal Bintang Dua.

Pria kelahiran Pemalang Oktober 1968 tersebut merupakan lulusan Akpol tahun 1990.

Dia berpengalaman dalam bidang reserse.

Bahkan memiliki segudang pengalaman di Bareskrim Polri, di mana pada tahun 2010 dirinya mengemban tugas sebagai Penyidik Utama Tk II Dit III/Kor Dan WCC Bareskrim Polri, dan pada tahun 2011 sebagai Kasubdit III Dittipidkor Bareskrim Polri.

Lantas pada tahun 2015 dirinya masuk sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Pideksus Bareskrim Polri.

Tiga tahun kemudian pada 2018 dirinya menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama bidang Pidkor Bareskrim Polri.

Dan sebelum menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK, Karyoto pernah menjabat sebagai Wakapolda Sulawesi Utara pada tahun 2018, dan pada 2019 menjabat sebagai Wakapolda DIY (2019).

Tangani Kasus yang Menjerat Edhy Prabowo

Dikutip dari Kompas.com Karyoto menangani kasus korupsi terkait izin ekspor benih lobster yang menjerat mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.

Sebelumnya Karyoto mengatakan melakukan penyelidikan, serta mengumpulkan informasi untuk mengusut dugaan kasus korupsi tersebut.

Pengumpulan informasi itu juga dilakukan melalui teknologi informasi dan perbankan.

"Apa yang kita lakukan yang dikatakan sebagai suatu yang berkelanjutan terus-menerus akhirnya pada waktunya kita bisa mengambil dan menangkap yang dikategorikan sebagai orang-orang yang menjadi tersangka di sini,"

Hingga akhirnya KPK menetapkan Edhy Prabowo, serta enam orang lainnya sebagai tersangka, yakni staf khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Safri dan Andreau Pribadi Misata, pengurus PT Aero Citra Kargo Siswadi, staf istri Menteri Kelautan dan Perikanan Ainul Faqih, Direktur PT Dua Putra Perkasa Suharjito, serta seorang pihak swasta bernama Amiril Mukminin.

Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango didampingi Deputi Penindakan KPK, Karyoto menunjukkan tersangka beserta barang bukti pada konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2020). KPK resmi menahan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo bersama enam orang lainnya terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam kasus dugaan menerima hadiah atau janji terkait perizinan tambak usaha dan/atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya. Tribunnews/Irwan Rismawan
Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango didampingi Deputi Penindakan KPK, Karyoto menunjukkan tersangka beserta barang bukti pada konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2020). KPK resmi menahan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo bersama enam orang lainnya terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam kasus dugaan menerima hadiah atau janji terkait perizinan tambak usaha dan/atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Sebelumnya Ada Empat Calon Kabareskrim

Untuk posisi Kabareskrim beredar kabar, sedikitnya ada empat calon, yakni Irjen Wahyu Widada (Kapolda Aceh), Irjen Nico Alfinta (Kapolda Jatim), Irjen Ahmad Dofiri (Kapolda Jabar), dan Irjen Wahyu Hadinigrat (Wakabareskrim).

Dua dari empat kandidat calon Kabareskrim merupakan jenderal yang antar makalah ke DPR

Listyo Sigit Prabowo menjalani fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) di hadapan Komisi III DPR RI, Rabu (20/1/2021).

Sebelum fit and proper test itu, Listyo diharuskan membuat makalah sebagai bahan pertanyaan bagi para anggota dewan.

Selasa sore makalah yang dibuat Listyo diantarkan ke DPR.

Sejumlah perwira tinggi Polri mengantarkan langsung makalah itu.

Rombongan para jenderal itu dipimpin Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada.

Ikut pula dalam rombongan itu Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdi Sambo dan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta.

Baca juga: Polri: Calon Kabareskrim Masih Diproses Wanjakti

Wahyu merupakan teman seleting (seangkatan) Listyo di Akademi Kepolisian (Akpol) 1991.

Dia adalah peraih Adhi Makayasa alias lulusan terbaik di angkatannya.

Sementara Sambo adalah mantan anak buah Listyo di Bareksrim.

Sebelum dipromosikan menjadi jenderal bintang dua, Sambo merupakan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri saat masih berpangkat Brigadir Jenderal. (tribun network/thf/ilh/Tribunnews.com/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas