Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gandeng Politeknik Elektronika Surabaya, KBRI Tokyo Dukung Pekerja Migran Ikuti Kuliah Jarah Jauh

Pekerja migran Indonesia di Jepang, kini dapat meningkatkan keahlian dengan mengikuti kuliah jarak jauh tanpa mengganggu jam kerja mereka.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Gandeng Politeknik Elektronika Surabaya, KBRI Tokyo Dukung Pekerja Migran Ikuti Kuliah Jarah Jauh
Ist
Heri Akhmadi 

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO — Pekerja migran Indonesia di Jepang, kini dapat meningkatkan keahlian dengan mengikuti kuliah jarak jauh tanpa mengganggu jam kerja mereka.

Hal itu didukung penuh oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo dengan menjalin kerjasama pendidikan jarak jauh dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) pada Rabu (24/2/2021) waktu setempat.

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBPP) Heri Akhmadi mengatakan, peningkatan keahlian para pekerja migran di Jepang melalui program kuliah jarak jauh dengan PENS ini nantinya,  akan diikuti pekerja migran di negara lain.

“Program kuliah jarak jauh ini dapat menjadi contoh ke depan untuk direplikasi di negara-negara lain. Khususnya di negara-negara yang jumlah pegawai migran asal Indonesia sangat banyak seperti China dan Korea,” kata Heri Akhmadi, usai menandatangani secara virtual Kesepakatan Kerja Sama Pendidikan Jarak Jauh KBRI Tokyo dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) seperti dikutip Tribunnews.com dari keterangan resmi KBRI, Kamis (25/2/2021).

Lebih lanjut Atdikbud Yusli Wardiatno menjelaskan kesepakatan kerja sama untuk menyelenggarakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) pada tingkat pendidikan tinggi ini ditujukan untuk memperluas akses pendidikan vokasi di luar negeri.

"Penyelenggaraan program ini akan membuka akses pendidikan bagi pekerja migran Indonesia yang jumlahnya mencapai 36.000 dan sebagian besar masih berstatus pegawai magang (Kenshusei)," terang Yusli Wardiatno.

Direktur PENS, Zainal Arief yang hadir melalui virtual memaparkan kesiapan PENS untuk penyelenggaraan pendidikan jarak jauh ini.

Baca juga: Pemda Tokyo Jepang Lakukan Kesalahan Pencatatan Terinfeksi Corona 838 Orang

Berita Rekomendasi

Sementara itu Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud RI), Benny Bandanadjaja memastikan, Kemdikbud RI sangat menyambut baik dan akan mendukung program ini.

"Kemdikbud akan segera memfasilitasi bantuan pembiayaan bagi politeknik di Indonesia yang menjalin kerja sama double degree dengan perguruan tinggi di luar negeri," ujar Benny Bandanadjaja.

Acara penandatanganan juga dihadiri oleh Koordinator Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Center Gatot Hari Priowirjanto. Acara ini diikuti oleh lebih dari 200 undangan asal sekolah menengah atas/kejuruan di Indonesia.

Sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) menjadi cara terbaik saat ini bagi para pekerja migran karena tidak mengganggu waktu kerja.

Selain akan memperoleh ilmu pengetahuan yang diajarkan serta ijazah, mereka juga akan mendapatkan pengayaan bahasa Jepang sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang hingga lulus N4 atau N3.

 Diharapkan ke depannya mereka akan mampu meningkatkan statusnya menjadi Specified Skilled Worker (Tokutei Gino) yang kebutuhannya di Jepang belum dapat dipenuhi oleh pekerja asal Indonesia.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas