Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demokrat: Kalau Dibilang SBY Tak Berdarah-darah Besarkan Partai, Mungkin Dia Tinggal di Planet Mars

Jhoni Allen Marbun menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak pernah berdarah-darah membesarkan partai berlambang mercy itu.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Demokrat: Kalau Dibilang SBY Tak Berdarah-darah Besarkan Partai, Mungkin Dia Tinggal di Planet Mars
Dokumentasi/Partai Demokrat
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam video arahan kepada pimpinan dan kader Partai Demokrat yang dirilis pada Rabu (24/2/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demokrat menjawab tudingan mantan kadernya Jhoni Allen Marbun yang menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak pernah berdarah-darah membesarkan partai berlambang mercy itu.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut hal itu sebagai manipulasi sejarah pembentukan Partai Demokrat.

"Kalau dibilang SBY tidak berdarah-darah membangun Partai Demokrat, mungkin yang bilang begitu tidak tinggal di planet bumi. Tinggal di planet Mars kali. Ini namanya manipulasi sejarah kalau bilang enggak ada keringat Pak SBY mendirikan partai," kata Herzaky kepada wartawan, Senin (1/3/2021).

Lantas, Herzaky menjelaskan awal mula berdirinya Partai Demokrat.

Baca juga: Dipecat Demokrat, Jhoni Allen Marbun: Demi Tuhan, SBY Tidak Berkeringat, Apalagi Berdarah-darah

Dia mengatakan, gagasan membentuk partai Demokrat dimulai ketika SBY kalah dari Hamzah Haz untuk menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan di Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2001.

Satu di antara pendiri Demokrat, Ventje Rumangkang (almarhum) kemudian menyarankan SBY mendirikan partai.

"Bapak Ventje menyampaikan bahwa banyak orang yang menginginkan SBY menjadi pemimpin nasional, termasuk menjadi wakil presiden. Namun realitas politik tak memungkinkan lantaran SBY ketika itu tak mempunyai partai," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Setelah berdiskusi dengan Ibu Ani, lanjut Herzaky, SBY kemudian mengamini usulan Ventje.

Herzaky menyebut SBY pula yang kemudian menciptakan nama, logo, bendera, mars, hingga manifesto politik Partai Demokrat.

"Partai ini pun didirikan pada 9 September 2001, mengambil tanggal yang sama dengan hari ulang tahun SBY pada tanggal 9 bulan sembilan. Begitu pula dengan pemilihan jumlah deklarator pendiri partai sebanyak 99 orang. Di antara deklarator itu, bahkan ada nama staf pribadi SBY. Setelah partai terbentuk, Ani Yudhoyono, istri SBY, juga didapuk menjadi wakil ketua umum," katanya.

"Hal-hal tersebut demi meyakinkan publik dan menjadi representasi SBY di Demokrat. Ini kenyataan sejarah yang tidak bisa dipungkiri, kalau dibilang tidak ada keringat Pak SBY mendirikan partai, itu ketahuan orang yang tidak paham sejarah. SBY sendiri tak pernah mengklaim berdirinya Demokrat sebagai perjuangannya sendiri," lanjutnya.

Lebih lanjut, Herzaky heran jika kini banyak deklarator atau pendiri partai yang merasa lebih besar dan berjasa mendirikan partai.

Dia mengakui, Demokrat memang didirikan untuk menjadi kendaraan politik mendorong SBY menjadi calon presiden.

"Publik memilih Demokrat karena ingin Pak SBY punya kendaraan politik. Realita politik menyebutkan kalau tidak ada figur Pak SBY orang enggak akan memilih Partai Demokrat, enggak segitu angkanya. Sebagai contoh, suara Partai Demokrat 20 persen di tahun 2009, suara Bapak SBY 61 persen. Ini saja sudah menunjukkan, ketokohan Bapak SBY itu sangat penting bagi Partai Demokrat," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas