Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Itu Supersemar? Peristiwa Sejarah 11 Maret Alihnya Kekuasaan Soekarno ke Soeharto

Apa itu Supersemar? Perisitiwa sejarah 11 Maret alihnya kekuasaan Soekarno ke Soeharto. Berikut penjelasannya.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Gigih
zoom-in Apa Itu Supersemar? Peristiwa Sejarah 11 Maret Alihnya Kekuasaan Soekarno ke Soeharto
Foto: Public Domain/historia.id
Presiden Soekarno dan Letjen Soeharto, di tahun 1966. MISTERI Surat Perintah Revisi Supersemar yang Dikeluarkan Soekarno, Namanya Surat Perintah 13 Maret. Apa itu Supersemar? Perisitiwa sejarah 11 Maret alihnya kekuasaan Soekarno ke Soeharto. Berikut penjelasannya. 

Soekarno tak bisa berbuat banyak. Sementara Soeharto mendapat kekuasaan yang semakin besar.

2. Latar Belakang Sejarah

Penyerahan mandat dalam supersemar ini dilatar belakangi peristiwa G30/S/PKI pada 1 Oktober 1965.

MC Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (2007) menulis, demokrasi terpimpin Soekarno mulai runtuh pada Oktober 1965.

Tentara menuding Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai aktor utama di balik pembunuhan tujuh jenderal.

Hal ini memicu amarah dari kaum muda antikomunis.

Akhir Oktober 1965, mahasiswa Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesi (KAMI) dengan dukungan dan bantuan tentara.

Baca juga: ISRA MIRAJ 2021: Berikut Sejarah Singkat dan Kumpulan Ucapannya

Baca juga: Sejarah Hari Musik Nasional 9 Maret, Berikut Hal-hal yang Mendasari Penetapannya

Presiden Soekarno dan Letjen Soeharto, di tahun 1966. MISTERI Surat Perintah Revisi Supersemar yang Dikeluarkan Soekarno, Namanya Surat Perintah 13 Maret.
Presiden Soekarno dan Letjen Soeharto, di tahun 1966. MISTERI Surat Perintah Revisi Supersemar yang Dikeluarkan Soekarno, Namanya Surat Perintah 13 Maret. (Foto: Public Domain/historia.id)
Berita Rekomendasi

Ada juga KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia), dan kesatuan-kesatuan aksi lainnya (KABI, KASI, KAWI, KAGI).

Semuanya tergabung dalam Front Pancasila Selain memprotes G30S dan Soekarno yang tak bersikap apa-apa.

Saat itu, rakyat pun juga memprotes buruknya perekonomian di bawah Sukarno.

Masuk tahun 1966, inflasi mencapai 600 persen lebih. Soekarno hanya mengabaikan suara rakyat. Aksi unjuk rasa pun semakin marak.

Pada 12 Januari 1966, Front Pancasila berunjuk rasa di halaman gedung DPR-GR.

Adapun 3 hal yang mereka tuntut, dikenal dengan Tritura. Isi Tritura yakni:

  • Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI)
  • Pembersihan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur yang terlibat G30S
  • Penurunan harga

Puncaknya tanggal 11 Maret 1966, demo mahasiswa terjadi besar-besaran di depan Istana Negara, bahkan menerima dukungan dari tentara.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas